Patroli Sore, Polsek Kwanyar Bubarkan Balap Liar

Patroli Sore, Polsek Kwanyar Bubarkan Balap Liar

Bangkalan, Memorandum.co.id - Tekad Kapolsek Kwanyar, Iptu Moh Mansur untuk membebaskan wilayah dari ingar-bingar balap motor liar di sepanjang Ramadan 1442 Hijriyah, benar-benar ditindaklanjuti dengan sigap. Tidak ada kata lelah. "Patroli selalu kami laksanakan pada jam-jam rawan terjadinya balap liar. Utamanya sore hari menjelang saat tibanya waktu berbuka puasa,” kata Iptu Moh Mansur, Sabtu (24/4). Setelah menggalkan balap motor liar di Desa Morombuh, Rabu (22/4) sore lalu, kali ini, tepatnya Jumat (24/4) sore, Iptu Moh Mansur bersama anggota menggunakan mobil unit patroli jalan rayanya menyisir sepanjang jalan kabupaten di Desa Somor Koneng. Di tepi jalan raya desa beraspal mulus itu, mobil patroli menjumpai kelompok remaja dengan ragam jenis motor. Rata-rata sudah dimodif atau istilah kerennya sudah distel balap. “Saya curiga, ada gelagat para kawula muda di Desa Somor Koneng itu sedang bersiap-siap akan menggelar acara balap motor liar. Itu harus kami antisipasi,” kata Iptu Moh Mansur. Kecurigaan punggawa Polsek Kwanyar itu benar adanya. Terbukti, begitu melihat mobil patroli Polsek, sebagian dari kelompok pemuda yang berkeurumun dan berjejer di tepi kanan-kiri jalan itu langsung tancap gas kabur. Namun sebagian besar dari mereka berhasil dicegat, dibujuk dan bersedia untuk kompromi berdialog. Saat itulah, edukasi dalam bentuk binluh (pembinaan dan penyuluhan) singkat di tepi jalan rara segera dimanfaatkan dengan leluasa oleh Kapolsek dan anggota. “Kepada mereka kami tanamkan pemahaman bahwa balap motor liar termasuk kegiatan illegal yang dilarang undang-undang,” ungkap Iptu Moh Mansur. Bahkan, di hadapan para kawula muda mbeling itu, Mansur menegaskan bahwa Kapolres AKBP Didik Hariyanto menginstruksikan agar siapapun pelaku balap liar yang tertangkap ditindak tegas secara hukum. Juga dijelaskan, balap motor liar, apalagi digelar pada bulan suci Ramadan, lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya. “Alhamdulillah, adik-adik kita yang rata-ata masih remaja dan belia itu memahami dan menyadari kesalahan mereka. Akhirnya, ya mereka kami halau dan digiring agar meninggalkan lokasi,” pungkas Iptu Moh Mansur.(ras)

Sumber: