Polres Bojonegoro Gandeng Pesilat Wujudkan Bojonegoro Damai dan Aman
Bojonegoro, memorandum.co.id - Para Ketua Perguruan Pencak Silat yang ada di Kabupaten Bojonegoro, sebanyak 20 Perguruan yang tergabung dalam Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP) bertemu dan melakukan kegiatan Diskusi dalam FGD (Forum Group Diskusi) untuk membahas berbagai persoalan yang selama ini terjadi dan akan datang guna menjaga Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Sebelum melakukan kesepakatan bersama, Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Guna Pandia yang diwakili Kasat Binmas Polres Bojonegoro, AKP Sujono dalam sambutannya menyampaikan bahwa BKP merupakan wadah silaturahmi antar ketua Perguruan dan juga anggota Perguruan silat guna menciptakan kondisi Bojonegoro yang aman, tertib, damai dan nyaman. Sehingga BKP juga bagian dari bentuk upaya membantu kepolisian dalam menciptakan suasana Kamtibmas dengan baik. "BKP sudah mampu mengendalikan anggota pencak silat di Bojonegoro untuk tetap guyub dan rukun, serta mampu memberikan peluang agar tetap terjalin silaturahmi Deni kedamaian antara anggota pencak silat serta menyatukan perbedaan yang ada dalam satu wadah BKP," ungkap Sujono, Senin (19/4/2021). Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Bojonegoro, AKP Beni Ulang Setiawan juga mengungkapkan, dari data kejadian dan peristiwa dan melibatkan oknum anggota pencak silat yang ada di wilayah Bojonegoro maupun di Jawa Timur, harus menjadi perhatian semua insan pencak silat. "Tidak semua peristiwa untuk menjadi tolak ukur dari nilai persaingan dan apa yang terjadi haruslah menjadi introspeksi.dan kesadaran diri dari semua pihak, jangan sampai terulang atau terjadi di Kabupaten Bojonegoro," papar Kasat Intel. Dengan kerukunan yang ada dan sudah terjalin sejak lama, Ketua BKP Wahyu Subakdiono meminta agar tetap terjaga dengan baik, meningkatkan silaturahmi akan menjadi dampak sebuah hubungan antar organisasi silat menjadi lebih baik. "Setiap persoalan pasti akan datang, dan akan ada, namun dengan komunikasi dan silaturahmi pasti setiap persoalan akan dapat diselesaikan dengan baik, sehingga mari bersama sama meninggalkan ego kita untuk bisa membuat Bojonegoro Damai, aman dan Nyaman bersama BKP sesuai dengan Motto kita Damai Bersaudara," terang Wahyu Subakdiono. Adapun kesepakatan dalam pertemuan para Ketua Perguruan Pencak Silat di Bojonegoro diantaranya adalah, menumbuhkan rasa persaudaraan yang tulus, saling menghormati, bertanggung jawab, dan sesuai janji sumpah BKP. Kemudian menegaskan kembali tujuan dibentuknya perguruan pencak silat. Menghimbau kepada seluruh anggota Pencak Silat di Bojonegoro untuk tidak membawa atau mengendarai Knalpot Brong dan merubah kendaraan dari ketentuan yang berlaku demi keselamatan lalu lintas bersama. Selain itu juga dalam kesepakatan menegaskan kembali larangan penggunaan baju silat, kaos silat di luar kegiatan atau latihan pencak silat yang dapat memicu gesekan atau konflik antar anggota silat, serta tidak melaksanakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan pada saat ngabuburit maupun sahur on the road untuk mencegah sebaran Covid-19. Dan mempercayakan segala proses hukum kepada penegak hukum, saat ada oknum anggota Pencak Silat yang melanggar tindak pidana, dan untuk saling menghormati perguruan pencak silat yang oknum anggotanya terlibat permasalahan. Kemudian dari kesepakatan ini ditandatangani seluruh ketua perguruan silat dan disaksikan oleh para ketua perguruan silat yang mengikuti acara tersebut melalui zoom metting dari Polsek masing-masing yang didampingi Kapolsek. (top/har)
Sumber: