Rumah Tangga Dihancurkan Pihak Ketiga (1)

Rumah Tangga Dihancurkan Pihak Ketiga (1)

Melihat Suami Bersama Wanita di Mal

Rumah tangga suami-Istri Tina dan Joko (keduanya nama samaran) berujung tragis. Kebahagiaan yang sempat menyelimuti keduanya hanya menjadi kenangan lantaran kehadiran pihak ketiga. Pihak ketiga itu sebut saja Lusi, teman kerja Joko. Tina tidak menyangka Lusi yang diperkenalkan Joko secara baik-baik, tega merebut suaminya secara diam-diam. "Sejak itu Lusi sering main ke rumah. Ia muncul hampir setiap pekan. Kami makan sama-sama. Anakku, Abel, sampai sangat dekat dengannya," kata Tina. Selama hampir dua tahun kedekatan Lusi dengan keluarganya, Tina belum merasa curiga jika wanita itu ternyata main hati dengan suaminya. Tina sudah menganggap Lusi sebagai adik sendiri. "Ia sudah kuanggap sebagai adik sendiri. Melihat kebaikannya terhadap keluarga, tak sedikit pun terlintas rasa curiga di pikiranku," kata Tina. Lusi juga sering menginap di rumah Tina. Tina melihat sikap dan tingkah lakunya tidak ada tanda-tanda "nakal" kepada suaminya. Begitupun Joko, selama Lusi di rumah, Joko bersikap biasa saja. "Tidak ada tanda-tanda mereka itu berselingkuh. Biasa saja sikap mereka. Pernah kutanyakan kepada Lusi, mengapa dia tidak segera menikah, jawabannya singkat. Belum ada yang cocok," ucapnya. Hingga pada suatu hari Tina melihat Lusi sedang jalan dengan suaminya di sebuah pusat perbelanjaan (mal). Saat itu, Minggu, Joko berpamitan lembur. "Waktu itu anakku diundang merayakan ulang tahun teman sekolahnya di mal. Teman TK. Tanpa sengaja, aku melihat sekilas seperti suamiku sedang berjalan dengan wanita," katanya. Penasaran, Tina berusaha mengejar pria yang dia kira suaminya itu. Hingga Abel tertinggal. Begitu dekat, Tina berusaha memanggilnya. "Begitu pria itu menoleh, ternyata benar dia suamiku. Dan wanita yang bersamanya adalah Lusi," ungkapnya. Melihat kehadiran Tina, sontak Joko dan Lusi seperti melihat hantu di siang hari. Mereka tak menyangka kebersamaan mereka dipergoki Tina. "Mereka seperti salah tingkah. Namun, Joko cepat menguasai keadaan. Ia beralasan saat itu disuruh bosnya mencari keperluan kantor bersama Lusi. Kebetulan Lusi bekerja sebagai kasir," bebernya. Akhirnya Tina mau tidak mau dipaksa mengerti alasan yang Joko berikan. Tetapi, Lusi sedikit terlihat resah. "Kalau suamiku, pintar sekali dia memainkan keadaan. Yang terlihat janggal itu si Lusi. Dia seperti salah tingkah," jelasnya. Keesokan harinya Joko terlihat seperti biasa saja. Sikapnya normal. Tina pun menduga memang mungkin tidak ada apa-apa setelah kejadian kemarin. "Seperti biasa dan tidak seperti terjadi apa-apa. Lagi-lagi pikiranku berusaha positif thinking" urainya. (mg5/jos, bersambung)       Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: