Makin Dekat dengan Allah

Makin Dekat dengan Allah

Puasa di tengah pandemi hingga kali kedua ini, justru bisa menjadi kesempatan untuk lebih meningkatkan kesabaran dan kedekatan kita kepada Allah SWT. Salah satunya bersabar. Mengapa harus lebih sabar? Sebab, kunci mengurangi penyebaran Covid-19 ini adalah pengendalian diri. Dalam artian, bisa mengendalikan diri untuk tidak berkerumun sembarangan, mengendalikan diri selalu bersih dan suci, serta mengendalikan diri untuk tidak bersedih sehingga imun tubuh menjadi lebih baik. Seperti yang dikatakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya Arif Afandi. Menurutnya, puasa juga menjadi momentum untuk semakin dekat dengan Allah SWT sehingga doa-doa akan lebih didengar. “Meningkatkan ibadah selama Ramadan selain berlipat-lipat pahalanya juga membuat kita makin pasrah, makin tawakal, dan makin kencang dalam memohon agar pandemi ini segera hilang dari bumi,” ujar mantan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2005-2010 itu. Lanjut Arif, pastinya ada yang berbeda ketika kita menjalankan ibadah Ramadan yang harus dibatasi dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Namun, dirinya menyikapi bahwa disiplin terhadap prokes dalam beribadah adalah bagian dari ikhtiar menghadapi wabah ini. “Ikhtiar itu kan wajib dalam Islam. Kita tidak bisa hanya pasrah dan tawakal tanpa ada ikhtiar. Kalau kita menjaga diri dengan prokes ketat, itu bukan sekadar menjaga diri kita dari Covid-19, tapi juga menjaga orang lain, jemaah lain, agar tak tertular virus yang mematikan ini,” jelasnya. Sebab, tambah Arif Afandi, semua tidak tahu di antara kita siapa yang menularkan dan yang tertular. ”Jadi pembatasan itu jangan dilihat sebagai mempersulit ibadah kita. Tapi lihatlah sebagai ikhtiar dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini secara bersama-sama,” tambah dia. Dengan kesabaran dan kebersamaan antarumat, tambah Arif, akan menggairahkan tolong menolong di antara kita menjadi penting. “Tidak hanya dalam membantu materi untuk saudara kita yang terdampak, tapi juga membantu yang lain agar tidak tertular virus yang mungkin kita bawa. Disiplin prokes itu bagian dari ini. Dan harus disebarkan kepada umat terus-menerus sampai pandemi ini teratasi,” jelasnya. Sebagai Ketua DMI Kota Surabaya, dirinya terus menyosialisasikan dan membina kepada para takmir masjid untuk melaksanakan prokes di masjidnya masing-masing. “Alhamdulillah untuk di Surabaya kesadaran itu sudah cukup besar. Mereka juga banyak yang secara rutin masih melakukan penyemprotan disinfektan atas inisiatif masing-masing. Bahkan, sejak tahun lalu, semua itu telah kami lakukan secara berketerusan,” bebernya. Hikmah Ramadan bagi Arif Afandi, bahwa dirinya semakin lebih banyak waktu dengan keluarga. Misalnya jemaah Tarawih bersama istri dan anak-anak yang kebetulan sebagian pulang ke Surabaya. “Jadi, selain bisa meningkatkan berbagai jenis ibadah personal, juga makin meningkatkan kedekatan emosional dengan keluarga. Karena pandemi, intesitas keluar menjadi rendah sehingga budget belanja menjadi berkurang. Nah, Ramadan ini lebih bisa dialihkan untuk membantu orang lain yang kesulitan. Pokoknya kita hadapi apa pun suasana ini dengan tetap bersyukur dan tawakal,” pungkas Arif Afandi. (fer)

Sumber: