DPRD Surabaya Minta Dindik Matangkan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

DPRD Surabaya Minta Dindik Matangkan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Surabaya, memorandum.co.id - Diperkirakan tahun ajaran baru 2021/2022 awal Juli nanti, sektor pendidikan di Kota Surabaya akan kembali melangsungkan pembelajaran tatap muka (PTM). Untuk itu, Ketua Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Anas Karno mengingatkan, agar Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya mempersiapkan segala instrumen dengan matang. Termasuk metode PTM yang menerapkan protokol kesehatan ketat. "Jadi harus ada pembatas untuk menjaga jarak aman antara siswa-siswi. Dan juga, setiap guru dan siswa perlu dilakukan pengecekan suhu tubuh secara kontinyu," kata Anas, Kamis (15/4/2021). Lanjut Anas, yang tidak kalah penting adalah vaksinasi. Dia mendorong agar seluruh tenaga pendidik dan guru sudah tuntas divaksin sebelum PTM diberlakukan Juli nanti. Begitupun yang diutarakan oleh Wakil Ketua Pansus LKPJ Luthfiyah. Dia berpesan kepada dindik supaya ada pengawasan yang ketat terhadap siswa-siswi. Karena pada jenjang SD dan SMP rawan menimbulkan kerumunan. "Kalau saat pembelajaran di dalam kelas kan sudah ada gurunya, maka pada saat jam istirahat itu juga harus ada pengawasan, jangan sampai tidak diawasi. Karena walaupun sudah pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan, kalau ketemu temannya bisa gendong-gendongan, sepak bola, dan sebagainya," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo mengatakan, bahwa persiapan untuk menjalankan PTM sudah hampir tuntas. Total sudah ada 27.000 guru dan tenaga pendidik yang divaksin, sisanya akan dirampungkan akhir April ini. "Saat ini, kami tengah menyusun SOP agar protokol kesehatan (prokes) tetap bisa ditegakkan di lingkungan sekolah. Sejumlah sekolah juga sudah menggelar simulasi untuk persiapan PTM Juli nanti," sebut Supomo. Namun, Supomo mengaku tidak ingin memaksakan siswa-siswi untuk harus mengikuti PTM. Bagi siswa-siswi yang tidak diperbolehkan orang tua untuk mengikuti PTM maka disediakan pula belajar daring. "Pembelajaran akan dibagi dua, yakni daring dan tatap muka. Daring disediakan bagi siswa yang tidak diizinkan oleh orang tua," paparnya. (mg-3/fer)

Sumber: