Bersuamikan Peselingkuh dan Pelaku KdRT (1)
Diminta Diam dan Dijanjikan Setop Kekerasan
Badai rumah tangga bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan menimpa siapa saja. Penyebabnya beragam, mulai perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga (KdRT), hingga yang terbanyak masalah ekonomi. Desi (nama samaran) termasuk yang diterjang badai tersebut. Penderitaan perempuan 30 tahun boleh ini dibilang sangat mengenaskan. Bagaimana tidak, suaminya, Eko (nama samaran juga), sering berlaku kasar kepadanya. Meski telah menikah sekitar empat tahun dan dikaruniai dua anak, Desi masih sering terjebak pada titik terendah perjalanan pernikahannya. Ketika baru tujuh bulan menikah, Desi sudah mengalami KdRT. Saat itu Desi mengaku mencoba memaklumi sikap Eko. "Awalnya aku bertengkar karena saat itu dia tidak bekerja. Aku minta dia cari kerja, tapi malah emosi," kata Desi. Desi mengaku ditonjok di bagian hidung. Setelah itu Eko memukul kaca sampai tangannya berdarah. Saat itu Desi berpikir, bisa jadi Eko emosi karena disudutkan. "Mungkin aku terlalu banyak menuntut. Aku jadi merasa bersalah," ucapnya. Selang dua bulan setelah kejadian itu, rumah tangga Desi kembali adem ayem. Eko mendapatkan pekerjaan. Namun baru merasakan kehangatan rumah tangga, badai kembali datang. "Eko berselingkuh dengan teman kerjanya. Aku kembali mendapatkan kekerasan setelah mengonfrontasi perselingkuhannya," ujar Desi. Setelah mendapatkan kekerasan kembali dari Eko, Desi memiliki perasaan ingin pisah saja. Namun ia memikirkan anaknya. "Selain itu, ada perasaan yang membuatku bingung dengan kondisi rumah tanggaku. Mungkin itu karena ucapan-ucapan Eko yang manipulatif," terangnya. Dikatakan Desi, Eko menyuruhnya untuk tidak menceritakan masalah rumah tangganya ke orang lain, karena hal tersebut akan membuat Desi malu sendiri. "Dia bilang kalau aku cerita-cerita ke orang lain, malah aku jadi bahan tertawaan. Lagian tidak akan ada yang peduli. Kalau aku nurut, dia janji nggak bakal kasar sama aku," katanya. Desi akhirnya lebih memilih diam daripada menceritakan masalah rumah tangganya. Jangankan ke tetangga, kepada orang tua dan saudara-saudaranya pun ia lebih memilih bungkam. (mg5/jos, bersambung) Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasihSumber: