BPF Ajak Mahasiswa Pahami Perdagangan Berjangka Komoditi

BPF Ajak Mahasiswa Pahami Perdagangan Berjangka Komoditi

Malang, Memorandum.co.id - PT. Best Profit Futures (BPF) cabang Malang memberikan materi kuliah umum terkait peluang dan prospek investasi perdagangan berjangka komoditi di era 4.0, pada mahasiswa Universitas Brawijaya, di Hotel Santika, Kota Malang, Selasa (6/4/2021). Edukasi terkait dunia investasi perdagangan berjangka komoditi ini cukup penting menjadi salah satu human capital investment untuk saat ini. Pimpinan BPF Malang Andri mengharapkan literasi ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa terhadap iklim perdagangan berjangka agar bisa berkembang dan tumbuh subur di masa mendatang. “Mahasiswa difasilitasi simulasi trading. Dibimbing langsung oleh kita, baik secara offline maupun online lewat aplikasi Treatflow. Tapi sementara ini hanya mahasiswa UB saja, semoga ke depannya juga bisa menyasar perguruan tinggi lainnya,” terang Andri. Dalam pelaksanaannya, PT BPF bekerjasama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dan Jakarta Future Exchange (JFX) dalam program, Futures Trading Learning Center (FTLC). Dirut KBI (Persero) Fajar Wibhiyadi menerangkan program FTLC merupakan bagian besar dari upaya edukasi berkelanjutan mengenai perdagangan berjangka komoditi yang dilakukan oleh KBI. “Harapan ke depan, mahasiswa dapat memahami industri ini secara baik. Industri ini, memiliki potensi besar untuk tumbuh. Bisa menjadi pilihan bekerja setelah para mahasiswa ini menyelesaikan pendidikan,” terangnya. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta Utama menjelaskan bahwa perusahaan pialang berjangka harus memberikan pembinaan terhadap nasabah sehingga akan memberikan rasa aman kepada nasabah dan akan membuat industri perdagangan berjangka ini terus tumbuh ke depan. Bappebti memiliki fungsi 4P. Mulai pengaturan, pengawasan, pengembangan dan pembinaan. Fungsi tersebut harus ditaati perusahaan pialang. “Pada intinya, perusahaan pialang berjangka itu harus memiliki pemahaman dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama berkaitan dengan literasi keuangan,” jelasnya. Ditambahkan, masyarakat terutama mahasiswa harus mengetahui perusahaan pialang yang legal. Karena dengan cepatnya perkembangan teknologi informasi, membuat semakin banyak perusahaan pialang yang ilegal bertebaran di dunia maya. Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengapresiasi langkah BPF memperluas literasi perdagangan berjangka komoditi dengan melibatkan mahasiswa di Kota Malang melalui program Futures Trading Learning Center (FTLC) Universitas Brawijaya. ”Melalui bisnis berjangka bisa turut menguatkan, memulihkan ekonomi di semua sektor di Kota Malang. Lewat ini, mahasiswa bisa dapat pencerahan dan tahu prospek menjanjikan di perusahaan pialang berjangka,” terangnya. Menurutnya, investasi digital saat ini mempunyai prospek menjanjikan. Seiring juga dengan pertumbuhan Kota Malang yang disiapkan menghadapi revolusi industri 4.0. “Kalau dulu, beli emas harus minimal setengah gram. Kalau sekarang lebih mudah, punya uang Rp 20 ribu sudah bisa investasi emas,” ujarnya. (edr)

Sumber: