Soal Impor Beras, Ra Latif Tegaskan Persediaan Stok Beras Lokal Lebih dari Cukup
Bangkalan, Memorandum.co.id - Rencana pemerintah pusat untuk kembali mengimpor beras dengan dalih sebagai persediaan cadangan beras untuk Bulog mendapat respon dari berbagai kalangan. Termasuk, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron. “Kalau kebijakan impor beras itu memang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan daerah yang memang kekurangan beras, ya silakan jalan terus. Itu sah-sah saja, selama untuk kesejahteraan rakyat,” kata Ra Latif, sapaan akrab Bupati, Rabu (31/3). Hanya saja, Kabupaten Bangkalan di sepanjang 2021 ini, unruk sementara belum butuh tambahan dari pemerintah pusat. Alasannya, stok persedian beras di Kabupaten Bangkalan diprediksi lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan 1.00.377 jiwa penduduk yang tersebar di 18 kecamatan dengan 273 desa dan 8 kelurahan di dalamnya. Optimisme itu disuarakan Ra Latif menyusul sukses panen raya untuk masa tanam musim penghujan pertama (MP-1) yang ditekuni belasan ribu petani pada kisaran Januari s/d akhir Maret 2021. Ketika menghadiri puncak panen raya masa tanam MP-1 di Desa Karang Gajam, Kecamatan Blega, Rabu (24/2) lalu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dipertapa Horbun), Puguh Santoso memaparkan, luas areal panen raya tanaman padi terhampar di atas lahan seluas 35.877 ha. Target total produksinya diprediksi bakal mencapai 118.000 ton lebih pada akhr panen nanti. Estimasi produksi sebesar itu, menurut Ra Latif, akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan 1.060.377 jiwa penduduk Kabupaten Bangkalan untuk 14 bulan ke depan. Untuk sementara, hingga Rabu 25 Maret 2021 lalu, capaian produksi hasil panenan petani sudah menembus 93.443 ton beras. Kapasitas produksi sementara ini pun, menurut Ra Latif, juga akan lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat Kabupaten Bangkalan untuk 8 bulan ke depan. Sebab kebutuhan beras rakyat Bangkalan perbulannya Cuma sekitar 8.072 ton beras. "Jadi persediaan stok beras lokal lebih dari cukup.Tidak hanya untuk 8 bulan, tetapi malah untuk 14 bulan ke depan,” pungkas Bupati R Abdul Latif Amin Imron.(ras)
Sumber: