Wali Kota Surabaya Apresiasi Kinerja Polrestabes dan Jajarannya dalam Pencarian Ara

Wali Kota Surabaya Apresiasi Kinerja Polrestabes dan Jajarannya dalam Pencarian Ara

Surabaya, memorandum.co.id - Kembalinya Nessa Alanna Caraisa atau Ara (7), bocah Karanggayam, Tambaksari, ke pelukan orang tuanya membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersyukur. Bahkan, Eri juga mengapresiasi kepada Kapolrestabes Surabaya Kombespol Jhonny Eddison Isir dan jajarannya atas kinerjanya, sehingga Ara berhasil ditemukan di Pasuruan dan menangkap kedua pelakunya, Oke Ary Aprilianto (33), dan Hamidah (35), warga Jalan Kedung Tarukan. "Saya berterima kasih dan mengapresiasi bapak kapolrestabes dan semua jajarannya serta seluruh masyarakat Surabaya. Dengan supportnya melalui media sosial dengan menyebar foto, sehingga ara berhasil ditemukan dan menangkap pelakunya," ucap Eri Cahyadi. Eri mengimbau kepada semua warga Surabaya agar mengawasi anak-anaknya agar kejadian seperti Ara tidak terulang kembali di Surabaya. "Kekuatan pemerintah dan polisi tidak akan bisa menjaga keamanan tanpa ada peran serta masyarakat. Kami berharap dengan adanya peristiwa ini orang tua bisa lebih berhati-hati, " kata Ari. Sementara itu, dari hasil pemeriksaan polisi terhadap tersangka Oke, diketahui pernah di penjara terkait narkoba. "Tersangka pernah ditangkap polisi terkait narkoba. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung," kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana. Dari hasil pemeriksaan ini, juga diketahui jika penculikan terhadap Ara ada unsur kesengajaan meskipun tidak direncanakan. Kemudian mereka berniat menyembunyikan Ara ke Pasuruan serta memotongg rambutnya agar tidak dikenali. "Mereka menyembunyikan di sana agar tidak diketahui orang tua Ara. Mereka juga tidak ada rencana untuk mengembalikan Ara apabila tidak kami amankan," jelas Arief. Oke mengaku tidak mengetahui jika berita hilangnya Ara menjadi viral di media sosial. Tapi polisi menduga itu hanya alibi dia dan sebanarnya mengetahui jika Ara sedang dicari masyarakat luas. "Mereka memotong rambut korban diduga agar tidak dikenali. Kalau mereka tidak menggunakan medsos sepertinya hanya alasan saja, " terang Arief. Pernyataan Oke pura-pura tidak tahu hanya alibi saja, diperkuat dengan pengakuan Tri Budi, bapak Ara. Ketika berita ini mencuat di berbagai pemberitaan di media cetak, Facebook, Instagram, televisi, dan semua keluarga berkumpul di rumahnya di Karanggayam, namun hanya Hamidah dan Oke yang tidak terlihat. "Saat kami sibuk mencari informasi keberadaan Ara, kedua pelaku ini tidak terlihat sama sekali ke rumah sini," ungkap Tri Budi. Kecurigaan ini, akhirnya membuat polisi curiga, bahwa Hamidah dan Oke sebagai pelakunya. Polisi kemudian melibatkan anaknya dalam pencarian Ara. "Dari sini akhirnya diketahui, jika pelakunya adalah Hamidah dan Oke. Dan posisinya Ara disembunyikan di rumah istri pertamanya," beber Tri Budi. Seperti diberitakan sebelumnya, setelah hilang selama empat hari, Nessa Alanna Karaisa (7), warga Jalan Karanggayam, akhirnya berhasil ditemukan Satreskrim Polrestabes Surabaya di Pasuruan, Sabtu (27/3) dini hari. Selain menemukan Ara, polisi juga menangkap Hamida dan Oke di Surabaya dan Pasuruan. Hamidah tak lain adalah nenek Ara. (rio)

Sumber: