Warga Kapas Lor Wetan Digegerkan Ular Piton di Selokan

Warga Kapas Lor Wetan Digegerkan Ular Piton di Selokan

Surabaya, memorandum.co.id - Ular sepanjang 3 meter tiba-tiba nimbrung di selokan Kapas Lor Wetan Gang VI, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, tepatnya di depan SDN Gading VII. Itu bermula ketika salah satu warga menyapu halaman rumah pukul 06.00 pagi. Ular tersebut baru diketahui setelah menimbulkan suara gemerisik di dalam selokan. "Karena penasaran suara apa yang ada di dalam selokan, dia pun mengintip. Tidak tahunya kepala ular muncul. Kagetlah ibu itu, langsung teriak manggil warga untuk ke lokasi," terang Kasi Keamanan dan Kebersihan RW 05, Kapas Lor Wetan PH Karjono, Selasa (23/3/2021). Tanpa perlawanan, ular yang diduga berjenis piton itu berhasil ditangkap dengan tangan kosong oleh warga kampung. Saat diukur, panjangnya mencapai 3 meter. "Ularnya lemes, nggak ada perlawanan, sehingga warga mudah menangkapnya. Setelah itu dimasukkan sama warga ke dalam kurungan besi," papar Karjono. Temuan ular di Kapas Lor Wetan bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, di tempat yang sama juga pernah ditemukan ular. Namun ular tersebut tiba-tiba hilang. "Satu bulan yang lalu warga juga menemukan ular di lokasi yang sama tapi panjangnya 4 meter. Sempat diamankan dan diletakkan di kuburan tapi saat pagi hari dicek ularnya sudah tidak ada di kandang," ungkapnya. Namun, PH Karjono mengaku ular yang ditemukan warga tersebut ialah dua ular yang berbeda. Selain ukurannya juga ada perbedaan pada corak kulitnya. "Saya megang dua-duanya dan itu dua ular yang berbeda. Nggak tahu ular yang sebelumnya itu ke mana, entah dicuri atau kabur tapi yang jelas temuan ular ini membuat warga resah," katanya. Tidak sedikit kemudian warga yang menganggap ular tersebut ialah ular gaib. Sebab, sebelum munculnya ular yang pertama beredar cerita ada sosok orang tua yang meminta ular di SDN Gading VII. "Tadinya ada sosok orang tua yang meminta ular dua ekor di sekolahan itu. Orang tua ini kata warga sekitar orang sakti. Dia semalaman di halaman sekolah seperti orang bertapa. Saat pagi dia berujar kalau ular permintaannya tidak dikasih. Nah, sehari setelah itu muncul temuan ular," jelasnya. Menanggapi itu, PH Karjono tetap meyakini bahwa ular tersebut asli bukan jadi-jadian. Namun dia juga tak menemukan jawaban darimana ular tersebut berasal. Sementara warga kampung juga tidak ada yang memelihara ular. "Niatnya mau dipelihara sama warga tapi karena kejadian sebelumnya ular yang ditangkap hilang, warga was-was lalu menghubungi linmas agar dibawa dan diamankan," bebernya. (mg-3/fer)

Sumber: