Kongres XXXI, HMI Ingin Pemerintah Pulihkan Sektor Ekonomi

Kongres XXXI, HMI Ingin Pemerintah Pulihkan Sektor Ekonomi

Surabaya, memorandum.co.id - Pembukaan Kongres XXXI Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tahun 2021 digelar di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (17/3/2021). Kongres yang digelar sampai 22 Maret mendatang tersebut mengusung tema "Merajut Persatuan untuk Indonesia Berdaulat dan Berkeadilan". Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir secara virtual untuk memberikan sambutan langsung dari Istana Negara Jakarta. Pj Ketua Umum Pengurus Besar (PB) HMI, Arya kharisma Hardy mengatakan jika dirinya ingin Pemerintah Republik Indonesia untuk terus menjaga stabilitas politik, di tengah pandemi Covid-19 ini. "Dalam situasi kebatinan masyarakat yang dirundung krisis multidimensional ini, kami mendorong pemerintah agar selalu menjaga keteduhan sosial dan stabilitas politik nasional," jelas Arya. Stabilitas politik tersebut, kata Arya, dapat berdampak besar untuk memulihkan sektor ekonomi nasional. Oleh karenanya, pemerintah harus menunjukkan sisi politik yang manis di depan pelaku usaha. "Karena efektivitas pemulihan ekonomi nasional hanya akan berjalan efisien, jika suasana politik bangsa hanya menampilkan sisi manisnya yang menawan bagi para pelaku usaha," terangnya. Tak hanya itu, Arya mengungkapkan, HMI bertekad akan mewujudkan pesan-pesan dan semangat yang tertanam di Kota Pahlawan. Yakni pesan perdamaian, perlawanan, kesatuan dan pengorbanan. Arya menyebutkan bahwa agenda kongres HMI XXXI tidak hanya berhenti di sini saja. Namun, mereka juga bakal menggelar serangkaian kegiatan lain. Salah satunya pemilihan ketua umum yang baru. "Dalam kongres kali ini terdapat puluhan kandidat (Ketua) PB HMI yang secara sah ditetapkan oleh steering committee, mereka adalah kader terbaik HMI yang siap mewakafkan jiwa dan raganya," tandasnya. Arya juga menegaskan bahwa kongres ini menjadi ajang mengukur kematangan karakter kader sebelum masuk ke gerbang pengabdian ke wilayah publik. "HMI telah tumbuh dengan berbagai varian konflik, baik internal maupun eksternal. Sebelum kader benar-benar masuk gerbang pengabdian maka tak jarang kongres jadi ajang mengukur karakter," paparnya. Menurut dia, momentum kongres yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali untuk memperbarui gagasan ber-Islam maupun berbangsa, kali ini puluhan kandidat sah telah ditetapkan panitia SC yang merupakan terbaik HMI dan siap mewakafkan jiwa raga serta memberikan jaminan moral dalam memimpin organisasi ke depan. "HMI juga akan tetap membangun mitra taktis dan kritis bagi pemerintah di wilayah masing-masing," ucapnya. Sementara itu, Arya menjelaskan bahwa dipilihnya Kota Surabaya sebagai tuan rumah kongres karena merupakan ijtihad sosio historis HMI memperbarui kembali semangat perjuangan kepahlawanan tanpa pamrih pada umat dan bangsa. Penyelenggaraan kongres di Surabaya kali ini, lanjut dia, harapannya menjadi role model kawasan dengan tingkat penelusuran ("tracing") dan tes cepat ("rapid test") COVID-19 sesuai standar organisasi kesehatan dunia, WHO. Selain itu, Surabaya secara historis dinilainya selalu menghadirkan pesan perdamaian, kesatuan, sekaligus perlawanan dan pengorbanan. "Oleh karena itu, dengan keberanian moral yang tak biasa ini, keluarga besar HMI patut menyampaikan apresiasi ke Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jatim yang telah mengizinkan PB HMI berkongres tahun ini," beber Arya. Pihaknya mengakui risiko menghadirkan dan memobilisasi sekitar 500-an orang peserta asal 203 cabang se-Tanah Air di tengah pandemik Covid-19 sehingga akan mempertaruhkan reputasi politik Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. "Namun, kami meyakini insting kepemimpinan Ibu Gubernur menjadikan kami dan Provinsi Jawa Timur percaya diri untuk menempuh jalan bersejarah ini," pungkas Arya. (mg1)

Sumber: