Susupkan Sabu di Mapolrestabes Surabaya, Dua Anaknya Terus Menangis 

Susupkan Sabu di Mapolrestabes Surabaya, Dua Anaknya Terus Menangis 

Surabaya, memorandum.co.id - Penangkapan Maya tentu mengejutkan kakaknya, Sumiati dan Mustahir, suaminya. Karena selama ini tidak mengetahui jika Totok dan Maya terlibat peredaran narkoba. "Saya tidak tahu jika terlibat narkoba, mungkin dari suaminya (Totok, red). Kalau Maya tidak pernah, sehari-hari dia berjualan kue di Pasar Karang Menjangan sama saya," jelas Sumiati. Sumiati tidak percaya jika Maya terlibat narkoba. Terbukti, saat di tes urine hasilnya negatif dan tidak mengonsumsi narkoba. "Dia kirim camilan karena disuruh suaminya dan mungkin takut, sehingga mau saja disuruh," tutur dia. Penangkapan terhadap Maya oleh polisi, membuat keluarganya shock. Karena adiknya selain sebagai tulang punggung keluarga, juga meninggalkan dua anak yang masih kecil. "Anak Maya yang pertama umur 9 tahun laki-laki dan kini duduk di sekolah dasar (SD) kelas tiga, sedangkan yang kedua masih berusia dua tahun," terang Sumiati. Mirisnya, selama tiga hari penangkapan terhadap Maya, kedua anaknya terus menangis. Terutama yang masih kecil karena minta susu ibunya. "Yang kecil ini tidak pakai susu formula, tapi minum air susu ibu (ASI)," imbuh Sumiati. Untuk menenangkan anak Maya yang kecil, Sumiati terus membujuk agar minum susu tapi tidak bisa. Akhirnya diberi air teh dan mau. Semenjak penangkapan Maya, anaknya diasuh oleh Sumiati di Jalan Karang Menjangan VI. Bukan saja anaknya yang rewel, penangkapan Maya juga membuat Sumiati kewalahan saat berjualan kue di pasar. Karena selama ini, dirinya tidak bisa naik motor, jadi yang membeli bahan-bahan membuat kue adalah Maya. "Maya itu tulang punggung keluarga. Dia yang membuat kue bersama saya dan menjualnya. Sekarang tinggal saya sendirian yang mengatasinya, ya semampunya," ujar Sumiati. Sementara Mustohir menambahkan, Totok selama ini jarang berkunjung ke rumahnya. Totok bekerja sebagai sopir freelance. "Totok bekerja saat ada yang membutuhkan jasanya, seperti kirim barang atau mengantar orang saja," kata Mustohir. Kesehariannya, Totok dan Maya serta kedua anaknya tinggal di rumah mertuanya. Jika kangen dengan cucunya, baru dibawa ke rumahnya dan sorenya baru diambil. "Sekarang Maya tertangkap polisi, anak yang paling kecil sekarang tinggal bersama saya," pungkas Mustohir. (rio/fer)

Sumber: