Gunungan Sampah Hambat Air Selokan Jalan Bulak Banteng Wetan
Surabaya, memorandum.co.id - Persoalan sampah hampir tak pernah ada habisnya. Seperti satu kasus yang lazim terjadi yakni, setumpukan sampah liar yang biasa nangkring di lahan kosong. Itu terjadi di Jalan Bulak Banteng Wetan tepatnya di depan Toko Aksesoris HMS. Di sana, limbah rumah tangga nampak kian menggunung di pelataran lahan kosong hingga menyeruak di atas saluran air. "Lahan ini sudah kosong hampir tiga tahun. Saya tidak tahu milik siapa, karena menurut warga ada dua orang pemiliknya sehingga sengketa," tutur Rohman, warga sekitar yang tinggalnya tidak jauh dari lahan kosong tersebut, Minggu (14/3/2021). Kesaksian Rohman, adanya lahan kosong yang lama tidak diurus itu kemudian jadi target sasaran warga yang hendak membuang sampah. "Sering, mas, tiap hari hampir ada yang buang ke dalam, biasanya pakai motor, ada yang pakai becak, siang hari juga kadang saya lihat," ungkapnya. Selain limbah plastik, ada pula kursi sofa dan pecahan lemari yang kayunya nampak besar-besar. Berikut juga ranting pohon beserta daunnya. Menanggapi itu, Suharto, ketua RT 05 Bulak Banteng Wetan Gang III B saat ditemui menyebut sudah lama berencana mengontak pemilik rumah agar diperhatikan lahannya. Namun dia mengaku tidak tahu siapa pemilik rumahnya. "Dulu itu yang punya warga kita tapi sudah meninggal, lalu dijual oleh anaknya, nah tidak tahu siapa yang membeli karena sampai sekarang juga belum ada laporan ke saya. Sementara pemilik lama tidak tahu sekarang tinggalnya di mana," jelasnya. Saat disinggung beberapa sampah plastik yang mulai meringsek masuk ke dalam saluran drainase, Suharto menyebut prihatin namun dirinya tidak dapat berbuat banyak. "Pernah saya ajak warga untuk kerja bakti tapi mereka enggan. Karena persoalan itu jadi tanggung jawab pemilik lahan, kenapa sejak awal tidak ditutup terlebih dahulu, begitu bilangnya. Saya hanya berharap pemerintah terkait mau untuk membantu membersihkan," harap Suharto. Sementara itu, terpisah, Camat Kenjeran Heni Indriati berujar akan menindaklanjuti temuan tersebut kepada dinas terkait."Trims infonya, akan saya teruskan ke DKRTH," singkatnya. Terkait kekhawatiran kembali menggunungnya sampah, Heni nantinya akan berkoordinasi dengan pemilik lahan agar bisa disekat dengan anyaman bambu jika tidak digunakan dalam waktu dekat. (mg3)
Sumber: