Dirayu, Berontak, Digagahi di Kamar

Dirayu, Berontak, Digagahi di Kamar

SURABAYA - Anak baru gede (ABG), yang masih duduk di bangku SMP di daerah Surabaya Timur, diperkosa tetangganya. Perbuatan itu, membuat korban shock dan orang tuanya marah besar. Tidak terima dengan aib itu, orang tua korban melaporkan pria yang telah menodai anaknya ke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Petugas akhirnya mengamankan pelaku di rumahnya. Tindakan bejat itu dilakukan Mat Sadin alias Sajemin terhadap korban sebut saja Mawar (13), sebanyak lima kali di rumah pelaku, di Jalan Bulak Banteng. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Antonius Agus Rahmanto membenarkan kejadian tersebut dan masih dalam pengembangan. "Memang kasusnya sedang ditangani polres, namun masih pengembangan, detailnya besok akan kita rilis," jelas Antonius saat dikonfirmasi Memorandum, Kamis (13/6). Menurut keterangan Romli, paman korban, perbuatan bejat Mat Sadin terhadap Mawar dilakukan pada Januari 2019, tapi baru terungkap, Rabu (12/6) sekitar pukul 12.00. “Perbuatan tersebut dilakukan di rumah pelaku ketika kondisinya kosong ditinggal mudik istri dan anaknya ke Madura,” tambah Romli. Kesempatan itu dimanfaatkan Sajemin mengajak Mawar ke rumah kontrakannya untuk melayani nafsu birahinya. Memang antara pelaku dan korban saling bertetangga, sehingga Sajemin dengan leluasa melancarkan aksinya. "Waktu itu korban sedang sendirian. Kedua orang tuanya berjualan ke pasar," ungkap Romli. Sewaktu di rumah, awalnya pelaku merayu Mawar untuk membuka pakaiannya, tetapi korban berontak dan berusaha keluar dari kamar. Tolakan itu membuat Sajemin emosi, lantas mengejar dan menyeret Mawar kembali ke dalam kamar lalu memperkosanya. Korban bisa melarikan diri saat Sajimen sedang lengah di dalam kamar. ABG ini langsung menuju ke rumah salah satu tetangganya. Dengan perasaan ketakutan, Mawar bercerita tentang kejadian yang dialaminya. “Korban berhasil lari lalu melapor ke tetangganya,” beber Romli. Mendengar pengakuan Mawar, tetangga korban kaget dan segera memberitahu warga lain dan pengurus kampung setempat. Termasuk, menghubungi Suwito (39), bapak korban. Kemudian mereka sepakat menggerebek rumah Sajimen hingga polisi dating dan mengamankan pria tersebut. Suwito, bapak korban, tidak menyangka bila anaknya menjadi korban asusila tetangganya. Apalagi saat dihubungi dan dilapori warga, pikirannya sudah tidak karuan karena emosi. Setiba di rumah, ia kaget melihat banyak warga yang berkumpul. “Saat kejadian saya berada di pasar dan tiba-tiba ditelepon agar cepat pulang," jelas Suwito. Akibat kejadian yang dialaminya, anaknya kini masih dalam keadaan shock dan tidak mau bertemu dengan siapa pun. Bahkan, Mawar juga belum dapat dimintai keterangan terkait kejadian yang menimpanya. (rio/nov)  

Sumber: