Menolak Puasa, Paman Ancam Bunuh Ponakan dengan Parang
SURABAYA - Geram mendengar ponakan membantah saat diingatkan untuk puasa, membuat sang paman, Santoso (52), tinggal di Ngagel Jaya, nekat mengancam bunuh dengan mengacungkan sebilah parang kearah Risky (19). Akibat perbuatannya itu, tersangka kini harus berurusan dengan unit Reskrim Polsek Sukolilo. Kejadian itu bermula sekitar pertengahan bulan puasa lalu. Saat itu tersangka berkunjung ke rumah korban di Jalan Klampis Semalang. Setiba di depan rumah, tersangka mendapati korban dengan santai menikmati minum dan merokok. "Tersangka awalnya hanya mengingatkan kepada korban untuk berpuasa. Setelah itu tersangka masuk ke rumah," kata Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Ghani, Kamis (13/6). Selang beberapa saat, tersangka kembali keluar rumah. Dirinya melihat pemandangan serupa. Dengan nada tinggi, tersangka kembali mengingatkan ponakannya itu supaya berpuasa. Namun bukannya menurut, korban malah membantah perintah pamannya dengan nada tinggi. Mendengar jawaban korban, tersangka naik pitam. Dia kemudian masuk rumah dan mengambil sebilah senjata tajam jenis parang dengan panjang 40 centimeter yang diambil dari dapur. Dengan menenteng parang itu, tersangka kembali keluar dan mengucapkan kata-kata dengan nada tinggi. Bahkan, tersangka juga sempat mengancam akan membunuh keponakannya itu sembari mengacungkan parang itu. "Tak pateni koen (saya bunuh kamu, red)," lanjut Ghani menirukan pengakuan tersangka. Tidak mau terjadi apa-apa, korban lantas melarikan diri. Setelah dirasa aman, korban kemudian mendatangi Polsek Sukolilo dan melaporkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Mendapat laporan tersebut, petugas bergerak dan mencari keberadaan tersangka. Baru setelah tiga hari bersembunyi, tersangka berhasil diamankan sekitar pukul 16.00. selain itu, turut diamankan juga sebilah parang lengkap beserta selongsong dari kayu.(fdn/tyo)
Sumber: