5.000 Karyawan Universitas Brawijaya Divaksin Covid-19
Malang, memorandum.co.id - Sekitar 5.000 karyawan Universitas Brawijaya (UB) menjalani vaksinasi Covid 19, di Gedung Samantha Krida. Para penerima vaksin adalah dari dosen, tenaga kependidikan, serta pensiunan di lingkungan UB. Ketua pelaksana vaksin Covid-19 UB dr Muhammad Anshory SpPD menerangkan, vaksinasi yang dilakukan berdasarkan skema pemerintah. "Tahap pertama untuk tenaga kesehatan sudah dilakukan. Saat ini, tahap kedua mulai aparatur sipil negara (ASN) dan pelayan publik, termasuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan," terangnya, Selasa (9/3/2021). Selama seminggu ke depan, civitas akademika akan dibagi dalam beberapa kelompok dan sesi waktu. Hal itu untuk menghindari kerumunan massa. Sebelum menerima vaksin dilakukan screening. Mulai pengukuran tekanan darah dan suhu tubuh, serta mengisi beberapa pertanyaan terkait kondisi kesehatan. “Yang belum boleh divaksin sementara ini, yang hamil dan terkonfirmasi covid kurang dari tiga bulan. Peserta vaksinasi harus sehat, dalam artian tidak sedang sakit seperti demam, batuk, pilek," lanjut dr Anshory. Jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin inactivated buatan Sinovac yang bekerja sama dengan PT Bio Farma. Civitas akademika akan menerima dua kali suntikan, dalam rentan jarak penyuntikan 14 hari. Vaksinasi melibatkan banyak vaksinator dari Fakultas Kedokteran UB, RSUB, dan Klinik UB. “Dengan vaksinasi, diharapkan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19. Menurunkan angka perawatan rumah sakit akibat Covid-19," pungkasnya. (edr/fer)
Sumber: