Wali Kota Risma Paparkan Strategi Daur Ulang di Perancis

Wali Kota Risma Paparkan Strategi Daur Ulang di Perancis

SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi pembicara di forum internasional World Materials Forum (WMF) di Kota Nancy, Perancis. Forum yang berlangsung pada 12 Juni-14 Juni itu dihadiri oleh para pakar, praktisi, akademisi, pemerintah, dan sektor swasta. WMF adalah forum yang membahas tentang upaya dan inovasi dalam mendorong konsumsi serta produksi yang berkelanjutan, dan menekan pentingnya ekonomi sirkular untuk pelestarian lingkungan secara global. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, M Fikser, mengatakan Kota Surabaya dipilih karena dinilai oleh WMF sebagai kota yang memiliki prestasi dan inovasi dalam program pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup. Makanya, dalam kesempatan itu Wali Kota Risma akan memaparkan tentang inovasi pendaurulangan sampah plastik yang dilakukan di Kota Surabaya. “Di Kota Surabaya, kita sudah melakukan pendaurulangan sampah plastik itu melalui berbagai program. Bahkan, kita juga sudah melibatkan masyarakat dan stakeholder lainnya untuk mengelolanya,” kata Fikser di ruang kerjanya. Menurut Fikser, Wali Kota Risma itu akan menyampaikan materinya pada hari ketiga, tepatnya 14 Juni. Tema besar yang akan disampaikan oleh Wali Kota Risma adalah daur ulang plastik di kota-kota besar. Nantinya juga akan disampaikan langkah-langkah Pemkot Surabaya dalam mendaur ulang plastik. “Termasuk pengelolaan sampah dan perkampungan di Surabaya yang banyak melibatkan masyarakat, sehingga partisipasi publik di Surabaya benar-benar nyata,” kata dia. Fikser juga menjelaskan bahwa sebagai satu-satunya kota peraih penghargaan Adipura di Indonesia, tentu masalah sampah ini sudah beres dilakukan oleh Kota Surabaya. Makanya, keberhasilan Kota Surabaya dalam mengelola sampah dan daur ulang plastik mungkin bisa ditiru oleh daerah atau negara lain. “Ini suatu kebanggaan bagi kita dan warga Kota Surabaya,” ujarnya. Selain itu, Fikser menjelaskan selain menjadi pembicara, Wali Kota Risma juga akan mengikuti serangkaian acara dengan berbagai tema selama tiga hari tersebut. Di hari pertama 12 Juni, ia akan mengikuti pembukaan debat tentang bahan pintar untuk pengelolaan air. Dilanjut hari berikutnya pada 13 Juni rapat pleno sesi satu, dengan tema Menilai Kekritisan Materi Dengan Fokus Khusus Pada Geopolitik. Berikutnya di hari yang sama dilanjut diskusi grup dengan tema Efisiensi Bahan Dari Rantai Supplay Elektronik, dilanjut rapat pleno sesi dua Mengukur Kemajuan Kita dalam Menggunakan Bahan yang Kurang Pintar. “Semoga dengan kunjungan ini kita bisa berbagi pengalaman dan bisa menambah jaringan,” pungkasnya. (udi/tyo)

Sumber: