Media Itu Harus Adem
SURABAYA - Ketika menjabat Danrem Bhaskara Jaya, salah satu yang menjadi perhatian Kolonel Inf Sudaryanto adalah media massa di wilayah teritorialnya. Di antaranya Memorandum yang setiap hari ada di meja kerjanya. “Saya melihat Memorandum lebih dominan berita criminal. Saya biasanya membaca headline saja dan berita terkait wilayah saya. Sedangkan halaman lainnya tidak beberapa detail,” ujar Sudaryanto ditemui di ruang kerjanya. Diakui Sudaryanto bila dirinya tidak setiap hari bisa baca koran, karena kesibukannya menjalankan tugas yang kebanyakan di luar ruang kerja. Sedangkan untuk tetap mengikuti informasi, Sudaryanto sering membaca media massa online. “Saya belum bisa menyesusaikan waktu karena sebagai pejabat baru, saya harus mengenal wilayah terlebih dahulu. Setiap hari sering baru sore hari saya masuk ruang sambil istirahat sambil baca-baca. Kalau selama perjalanan, ketika ada waktu saya baca yang online,” imbuh Sudaryanto. Terkait tagline semangat baru anti-hoax dalam HUT ke-49 Memorandum, dengan tegas Sudaryanto menyatakan sangat setuju. Karena tidak jarang masyarakat banyak yang resah dengan pemberitaan yang belum tentu kebenarannya. Sehingga dengan tagline tersebut jelas Memorandum akan dicari pembaca. “Saya setuju, meskipun banyak media massa, namun masyarakat itu pintar untuk memilih media massa. Mereka akan meninggalkan media tersebut bila tidak memberitakan kebenaran,” terang perwira dengan pangkat tiga melati di pundak ini. Sudaryanto berharap Memorandum tetap menjadi media yang bisa mencerdaskan bangsa, meberikan informasi terkini. Selain membaca halaman depan, rubrik yang dicari yakni halaman olahraga. “Namun sayang di Memorandum porsinya cuma sedikit,” kata Sudaryanto. Selain itu diharapkan Memorandum terus bersinergi dengan TNI, untuk membuat masyarakat tetap merasa aman dan nyaman. “Media itu kalau bisa membuat masyarakat itu adem,” pungkas Sudaryanto. (tyo/rif)
Sumber: