Warga Temukan Mayat Wanita di Desa Wonorejo
Mojokerto, memorandum.co.id - Warga Dusun Pandansili, Desa Wonorejo, Kabupaten Mojokerto, digegerkan oleh mayat perempuan yang diduga seorang pekerja seks komersial (PSK) di sebuah tempat pembuatan batu bata (lingan), Minggu (28/02) pagi. Korban yang diketahui bernama Umbariani (51), warga Dusun Subentoro, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Korban ditemukan tak bernyawa dengan posisi terlentang dengan bercak darah di kepalanya. Dari informasi yang diperoleh, jasad korban pertama kali ditemukan Suroto, warga setempat sekitar pukul 06.30 di sebuah tempat pembuatan batu bata milik Ngatiman. Kapolsek Trowulan Kompol Subiyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara dalam sehari-hari korban diketahui bekerja sebagai seorang pekerja seks komersial (PSK) yang melayani para pekerja batu bata. Kata dia, perempuan berusia (51) ini diduga meregang nyawa setelah melakukan hubungan badan. hal tersebut berdasarkan temuan di lokasi kejadian berupa celana dalam korban. "Ditemukan sudah terlentang. Kelihatannya selesai berhubungan di situ,"ujarnya. Tak hanya itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga terdapat bercak darah pada bagian kepala korban, motor Beat warna hitam oranye bernopol S 6509 NAK, sebuah handphone (HP), serta kartu identitas. Namun demikian, hingga kini pihaknya masih berupaya melakukan penyelidikan lebih lanjut sebab, hasil olah tempat kejadian sementara (TKP) juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda bekas kekerasan. "Tadi kita bersihkan juga tidak ada luka (pada bercak darah di kepala). Mungkin darah tingginya kumat atau pecah," paparnya. Usai dilakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang bukti. Petugas dibantu potensi relawan Mojokerto langsung mengevaluasi korban mengunakan mobil PMI Kabupaten Mojokerto ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husono, Kota Mojokerto untuk dilakukan visum. Disingung soal penyebab kematian, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan. "Sementara saya belum bisa menyimpulkan secara pasti. Kami tetap bawa ke rumah sakit. Nanti yang menentukan adalah rumah sakit," tandasnya.(no/udi).
Sumber: