Petani Gagal Panen, Ning Ema: Kami Akan Perjuangkan Dapat Asuransi

Petani Gagal Panen, Ning Ema: Kami Akan Perjuangkan Dapat Asuransi

Jombang, memorandum.co.id - Pasca diterjang banjir beberapa minggu yang lalu, kondisi Desa Bandar Kedingmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih terlihat porak poranda.

Persawahan masih tergenang air meski tidak terlalu tinggi, dan rumah warga terlihat belum pulih, perabot rumah tangga banyak yang rusak. Selain itu, perbaikan tanggul yang jebol di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo juga masih dilakukan perbaikan.

Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi PPP Ema Umiyyatul Chusnah mengatakan, bahwa hari ini terutama yang dibutuhkan masyarakat pasca banjir ini terkait dengan insfrastruktur. Kedua, terjadinya gagal panen petani sekitar 196 hektare.

"Dan ini yang difikirkan, para petani yang gagal panen. Kami akan memperjuangkan bagi petani yang belum mengurus asuransi ini. Yang sudah, nanti kami minta bantuan kepada camat, kades untuk segera membantu para petani. Sehingga begitu sawah ini banjirnya surut, petani bisa mengerjakan sawah lagi," urai dia di sela-sela kunjungannya di Dukuh Kalipuro, Minggu (21/2/2021).

Jadi, jelas Ema, untuk yang non asuransi pihaknya akan meminta data kepada kades untuk para petani yang belum masuk daftar mendapatkan asuransi. Pemerintah ada program asuransi bagi petani yang gagal panen akibat bencana banjir, longsor dan sebagainya.

"Itu ada di pemerintah. Cuma kami minta datanya sehingga bisa kami perjuangkan untuk semua bisa mendapat asuransi. Nanti saya akan melaksanakn tugas saya di Kementan untuk mengurus bagaimana para petani ini bisa mendapatkan asuransi," jelas perempuan yang akrab dipanggil Ning Ema ini.

Kemudian, lanjut Ning Ema, yang hari ini dibutuhkan adalah bagaimana masyarakat ini mendapat air bersih. Untuk itu pihaknya memohon sumbangsih dari pemerintah untuk dibangun fasilitas MCK, atau adanya air bersih.

"Karena hari ini masyarakat kesusahan untuk mendapat air bersih. Terutama untuk bersih diri, wudu, salat, karena pompa air mayoritas semua rusak tidak bisa dipakai," lanjutnya.

Selain itu, dalam kunjungan tersebut, Ning Ema juga menyerahkan bantuan yang sementara hari ini sejumlah 200 paket, khusus untuk Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo. Yang mana, dusun ini sangat dekat dengan tanggul yang jebol.

"Jadi dampak banjir sungai kemarin sampai setinggi dua meter. Dan Alhamdulillah hari ini sudah surut, dan masyarakat bergotong-royong untuk melaksanakan kerja bakti bersihkan rumah-rumah yang mayoritas kondisi barang-barang yang rusak," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Bandar Kedungmulyo Zainal Arifin menerangkan,  sawah di wilayah Desa Bandar Kedungmulyo saja ada 196 hektare yang kondisinya saat ini gagal panen.

"Semua terendam air sampai 1,5 meter sampai tiga hari, sampai busuk. Sudah ada tanamannya, siap berbuah, satu bulan lagi mau panen, sekarang sudah tidak bisa diambil lagi," terangnya.

Dari sekian hekatare, papar Zainal, data terupdate belum dilakukan. Cuma ada sebagian petani yang sudah masuk asuransi dan ada yang belum. Dan pihaknya melakukan langkah dengan menyampaikan kepada stakeholder dan pihak dinas terkait.

"Ya saya mohon, yang namanya force majeure (keadaan yang terjadi di luar kemampuan manusia sehingga kerugian tidak dapat dihindari, seperti banjir, red), kita tidak menginginkan ini terjadi, tapi ini terjadi ya, ya nanti dibantu lah untuk masyarakat yang dapat asuransi maupun yang tidak," pungkasnya. (yus/udi)

Sumber: