Jembatan Rusak, Aktivitas Warga Desa Brodot Jombang Terganggu

Jembatan Rusak, Aktivitas Warga Desa Brodot Jombang Terganggu

Jombang, memorandum.co.id -- Banjir di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang,  selain mengakibatkan warga banyak yang mengungsi, juga mengakibatkan kerusakan prasarana umum. Salah satunya jembatan penyeberangan yang berada di Dusun Delik, Desa Brodot, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Jembatan tersebut tidak dapat dilewati oleh kendaraan. Pasalnya, satu tiang penyangga pada jembatan itu roboh karena tidak kuat menahan derasnya air yang membawa material kayu. Staf Pemerintah Desa Brodot, Wafir Wali (51), mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 03.00  pada Minggu, (07/2/2021). Karena arus sungai yang terlalu deras dengan membawa material kayu, menghantam tiang penyangga jembatan tersebut. "Sehingga, menyebabkan satu tiang penyangga jembatan itu hilang. Jembatan ini penghubung antara Dusun Delik Utara dan Dusun Delik Selatan Konto di Desa Brodot," katanya, saat di lokasi jembatan, Rabu (10/2/2021). Wafir menerangkan, akibat dari rusaknya jembatan tersebut, maka aktivitas warga terganggu. Warga harus memutar jalan ke timur, ke Pucang Simo yang jaraknya lumayan cukup jauh, sekitar 1,5 kilometer. "Jadi ini sekarang jembatannya ditutup total. Ya karena sangat membahayakan, dikhawatirkan sewaktu-waktu jebol. Kami berharap mudah-mudahan pemda segera membantu untuk perbaikan jembatan ini, agar aktivitas warga bisa normal kembali melalui jembatan ini," jelasnya. Sementara itu Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menuturkan, bahwa terkait jembatan rusak akibat bencana banjir ini, sudah dimasukkan pada perencanaan 2021. Dan untuk pelaksanaan tahun 2022. "Jadi kami tidak bisa tiba-tiba, sekonyong-konyong diperbaiki, itu prosesnya harus perencanaan dahulu. Karena ini jembatan besar, dan pengerjaannya harus benar-benar harus perencanaan lebih dulu," tuturnya. Untuk perbaikan jembatan ini, kurang lebih dihitung membutuhkan dana Rp 3 miliar. Dalam perubahan anggaran ini masuk perencanaan dulu. Karena kalau dikerjakan tahun ini dengan anggaran kedaruratan tidak cukup. "Karena ini jembatan panjang dan besar, jadi pengerjaannya harus benar-benar yang ekstra. Nanti kan belum proses lelang. Ya nanti kita prioritaskan pada 2022," pungkasnya. (yus/udi)

Sumber: