Banjir Surut, Warga Lamongan Mulai Bersihkan Jalan Berlumut
Lamongan, Memorandum.co.id - Lamanya banjir yang terjadi di wilayah Lamongan ternyata menyebabkan sejumlah jalan desa berlumut. Salah satunya berada di Desa Weduni, Kecamatan Deket. Hal ini nampak saat banjir akibat luapan Sungai Bengawan Njero ini mulai berangsur surut. Meski baru sebagian kecil permukaan jalan yang mulai terlihat, namun lumut pun mulai terlihat seiring dengan surutnya air banjir di jalan beton desa tersebut. "Paling jalan yang sudah tidak terendam banjir sekitar 15 persen dari keseluruhan jalan desa," aku Mustoko, salah seorang warga Desa Weduni, Rabu (3/2/2021). Mustoko menyebut, dari seluruh jalan desa, baru sekitar 15 persen yang terlihat permukaannya dan itupun jalannya berlumut. Sekitar 15 persen jalan yang sudah tidak terendam banjir itu, menurut Mustoko, adalah jalan yang sudah ditinggikan dan dicor, sedangkan selebihnya masih tenggelam. "Kalau rumah masih banjir, rumah saya saja juga masih tinggi kok banjirnya," lanjutnya. Mustoko juga mengungkapkan, aktivitas warga masih sangat terbatas karena masih kebanjiran. Perahu juga masih menjadi satu-satunya alat transportasi untuk keluar desa, termasuk menuju area tambak. "Ini adalah banjir terparah dan terlama sepanjang sejarah," imbuhnya. Surutnya air banjir inipun disyukuri warga. Secara bergotong royong, warga mulai membersihkan jalan yang surut tersebut agar tidak membahayakan. Bahkan ibu-ibu juga ikut gotong royong membersihkan lumut yang menutup jalan beton tersebut yang salah satunya berada di sekitar masjid sejauh lebih kurang 200 meter. "Kalau tidak dibersihkan bisa membahayakan warga mas, karena licin," jelas Hartini salah satu ibu-ibu yang ikut bergotong royong memebersihkan jalan yang berlumut. (tri/har)
Sumber: