Pemkab Lumajang Terima Vaksin Tahap Kedua dari Pemprov Jatim

Pemkab Lumajang Terima Vaksin Tahap Kedua dari Pemprov Jatim

Lumajang, Memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang kembali menerima pendistribusian Vaksin Tahap Kedua dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 4.080 Dosis Vaksin, Jumat (29/1/2021) siang. Vaksin diterima langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Bayu Wibowo Ign dan disimpan di Instalasi Perbekalan Farmasi Kesehatan Kabupaten Lumajang, Jalan Mahakam, Kelurahan Jogotrunan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. "Jadi pada hari ini kita bersyukur mendapat kiriman yang kedua sejumlah 4.080 dosis vaksin lagi," ujarnya. Sebelummnya, Pemkab Lumajang telah menerima 3.000 dosis Vaksin dan telah didistribusikan ke seluruh Faskes yang tersebar di wilayah Kabupaten Lumajang dengan prioritas penerima vaksin adalah tenaga kesehatan. Ia mengatakan, 4.080 dosis vaksin tersebut untuk menggenapi suntikan tahap pertama yang pelaksanaannya dilakukan secara simbolis oleh Forkopimda di Pendopo Kabupaten Lumajang kemarin. Sedangkan sisanya untuk suntikan tahap kedua yang nantinya akan dilakukan 14 hari setelah suntikan yang pertama. “jadi masing-masing orang nanti akan dilakukan vaksinasi sebanyak 2 kali, untuk penyuntikan pertama targetnya harus sudah selesai di akhir bulan ini, untuk penyuntikan kedua kita jadwalkan minggu ketiga bulan Februari,” tambahnya. Dari data yang diterima, ada sekitar 40,7% tenaga kesehatan yang sudah tervaksin, dan yang tidak lolos tes screening sekitar 200 orang. Sementara itu, jumlah Nakes yang terdaftar di Kabupaten Lumajang kurang lebih sebanyak 4.500, akan tetapi hanya 3.851 yang mendapat e-tiket dari Kementerian Kesehatan. Kemungkinan, sebagian yang tidak mendapat e-tiket disebabkan karena berbagai famtor dan kondisi. "Dengan datangnya tambahan vaksin yang kita terima hari ini saya optimistis bisa mencukupi kebutuhan kita karena dari data yang sudah dilaksanakan kemarin ada sekitar 10% dari total 3851 yang tidak dapat divaksinasi karena berbagai kondisi," terangnya. Sementara itu, disinggung mengenai informasi terkait dampak serius Kejadian ikutan pascaimunisasi/KIPI, pihaknya menyatakan belum ada informasi terkait hal tersebut. "Secara lisan hanya ada laporan mengalami meriang atau nyeri di tempat suntikan tapi untuk dampak yang serius belum ada," pungkasnya.(Fai/Ani)

Sumber: