Tak Jadi Suntik Vaksin Hari Ini, Begini Penjelasan Ketua DPRD Jombang

Tak Jadi Suntik Vaksin Hari Ini, Begini Penjelasan Ketua DPRD Jombang

Jombang, memorandum.co.id - Launching pelaksanaan vaksinasi dilakukan di Puskesmas Tambkarejo, Kecamatan/Kabupaten Jombang,  Rabu (27/1/2021) pagi. Dari 10 tokoh yang terdiri dari unsur pemerintah, wakil rakyat dan tokoh agama, ternyata hanya lima orang saja yang disuntik vaksin. Sedangkan lima irang sisanya ditunda, salah satunya Ketua DPRD Jombang, karena faktor tekanan darah. Ketua DPRD Jombang, Mas'ud Zuremi mengatakan, bahwa dirinya tidak dapat melaksanakan suntik vaksin lantaran tekanan darahnya agak tinggi, yakni 150. Yang kedua, karena eror pada data, sehngga harus menunggu. "Setelah tensi sebenarnya tidak apa-apa, tapi setelah masuk di data ternyata eror, datanya nggak muncul. Dan mungkin saya harus nunggu dua atau tiga hari nanti dihubungi dan dilakukan vaksinasi," katanya usai pelaksanaan vaksinasi. Menurut penjelasan Mas'ud, untuk tempat pelaksanaan suntik vaksin pada dirinya nanti tergantung dari petugas kesehatannya, para nakesnya setelah dihubungi oleh dokter. Dan dirinya siap disuntik vaksin dimanapun tempatnya. "Saya dimana saja siap. Di rumah sakit siap, disini (Puskesmas, red). Bahkan Kepala Puskesmas Sumobito menawarkan saya untuk disuntik vaksin di tempatnya, karena biar dekat dari rumah," jelasnya. Kemudian Mas'ud menerangkan, terkait vaksinasi ini merupakan program pemerintah, bahwasanya vaksin ini sudah dimulai. Dan untuk Jombang hari ini serentak di 34 Puskesmas, 11 rumah sakit, dan dua poliklinikdi Kodim 0814 dan Polres Jombang. "Ini bagian ikhtiar, usaha yang maksimal dari pemerintah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu penyebaran Covid-19. Tetapi bukan berarti harus meninggalkan prokes. Yang divaksin juga belum tentu tidak terpapar," terangnya. Selanjutnya soal kekurangan Vaksin Sinovac, Pllitisi PKB ini memaparkan, bahwa data yang masuk itu, yang punya e-tiket, utamanya nakes, sebanyak 5374. Tetapi yang dikirim dari nakes provinsi 4000, artinya kurang 1374. "Dan itu sebetulnya sudah ada. Hanya saja tinggal pengambilan dari sini kapan, besok atau besok lusa. Harapan saya secepatnya bisa direalisasikan, segera bisa diambil dan segera dilaksanakan. Ingat, ini masih nakes, TNI dan Polri," paparnya. Soal vaksin yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat, Mas'ud berharap difasilitasi oleh pemerintah. "Jadi masih dalam koordinasi pemerintah pusat, belum disampaikan kepada kita. Harapan saya gratis," pungkasnya. (yus)

Sumber: