Kongres Dibubarkan, Kandidat Ketua PSSI Kabupaten Malang Kecewa

Kongres Dibubarkan, Kandidat Ketua PSSI Kabupaten Malang Kecewa

Malang, Memorandum.co.id - M. Saroni, salah satu dari 4 kandidat Ketua PSSI Kabupaten Malang merasa kecewa. Menyusul, pembatalan konggres PSSI karena tidak memiliki izin dari Polresta Malang Kota dan Satgas terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pasalnya, dirinya sudah mendapat dukungan dari 25 votter (PUPS/ Korcam PSSI), bahkan sudah mendapat rekomendasi dari Bupati Malang Sanusi untuk menjabat sebagai Ketua PSSI. “Rekomendasi itu ada imbal baliknya,” ungkap Saroni, Kamis (14/1/2021). Dengan diberhentikannya kongres ini Saroni merasa menjadi korban politik dari Bupati Sanusi. Apalagi saat menjelang pelaksanaan kongres, Sanusi ditengarai juga merekomendasi calon lain sebagai kandidat Ketua PSSI Kabupaten Malang. Hal inilah yang menjadikan kekecewaan Saroni. Bahkan saat akan meninggalkan kantor Pemkab Malang bersama votter pendukungnya dia menguangkapkan kekecewaannya. "Waktu itu jauh sebelum Pilkada, setahun akan dilaksanakannya kongres saya menghadap Pak Sanusi yang saat itu masih Plt Bupati di rumah Gondanglegi,” kata Saroni. Lanjutnya, disampaikan saat itu akan ada kongres PSSI di Kabupaten Malang. Saat itu, Sanusi langsung menunjuk dirinya untuk jadi ketua dengan kesepakatan tertentu. Namun, saat menjelang kongres ditengarai juga merekomendasikan nama orang lain. Padahal dalam aturannya, untuk menuju jenjang ke sana minimal yang bersangkutan harus menjadi pengurus PSSI minimal 5 tahun, sementara dari 3 orang itu belum pernah menjadi pengurus PSSI sementara dirinya saat ini menjadi ketu Komdis bahkan puluhan tahun menjadi Korcam PSSI. Kades Mendalanwangi itu juga menuturkan, yang lebih menyedihkan saat menjelang pelaksanaan kongres, banyak tekanan baik pada dirinya maupun pendukungnya. Bahkan sampai- sampai para pendukungnya akan diberi uang karena mereka semua ditanya nomor rekening mereka. “Saya sebetulnya tidak menginginkan jabatan ini tetapi karena mendapat amanah serta dukungan para PUPS jadi saya berangkat, tetapi kalau ada politik uang saya akan mundur teratur, kalau sampai hal itu terjadi berarti benar-benar saya merupakan korban politik," katanya. (kid)

Sumber: