Aini Kembangkan Bakat Lewat Pencak Silat

Aini Kembangkan Bakat Lewat Pencak Silat

SURABAYA - Berawal menyintai kesenian bela diri tradisional yang berasal dari kepulauan nusantara, membuat salah satu siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 47 Surabaya, menekuni hobi pencak silat. Fachriyah Aini Qolbi yang akrab disapa Aini, remaja kelahiran Surabaya 16 Agustus 2004 ini menyalurkan hobinya tersebut ke berbagai ajang pencak silat nasional. “Bela diri banyak dikenal masyarakat hal yang negatif. Namun, tidak bagi saya. Melalui hobbi ini saya bisa melestarikan budaya asli Indonesia,” kata Aini, siswi kelas 11 SMPN 47 Surabaya, Selasa (4/12). Meski perempuan, tidak membuat Aini malu dengan hobinya tersebut. Bahkan dia sangat menguasai lapangan tanding pencak silat. Selain itu, berbagai penghargaan juga ditorehkan putri sulung dari Wahyu Setyaningsih ini. Berbagai prestasi diperoleh Aini, seperti juara 2 kelas usia dini kategori tanding piala KONI se-Surabaya 2014, juara 1 kelas usia dini kategori tanding piala KONI se-Surabaya 2015, juara 1 kelas usia dini kategori tanding kejuaraan pencak silat Jakarta Championship 6 (nasional) 2016. Selain itu, lanjut Aini, juara 1 kategori tanding dikejuaraan pencak silat Jakarta championship 7 (nasional) 2017; juara 1 kategori tangan kosong di kejuaraan Jakarta championship 7 (nasional) 2017;  juara 1 kategori tanding pra remaja putri dikejuaraan pencak silat Jakarta championship 10 (nasional) di Jakarta Oktober 2018; juara pesilat terbaik putri di kejuaran JKTC 10 (nasional) Oktober 2018. “Sejak 2014 hingga 2018, 19 penghargaan saya peroleh dari berbagai ajang nasional,”  terang Aini. Penghargaan itu menurut Aini tidak lepas dari pengalaman beladiri yang pernah dia ikuti. Sejak menginjakkan kaki di kelas 3 sekolah dasar (SD), Fachriyah Aini Qolbi mengawali karirnya dengan mengikuti paguyuban seni bela diri Indonesia yang bernama ‘SAWUNG GALING’.  Selain itu, perguruan ini juga melahirkn bibit-bibit unggul di ajang Asian Games pada waktu lalu. “Saya seneng dengan pencak silat, maklum dekat rumah saya ada lapangan fasum yang digunakan latihan silat. Saya ikut perguruan ‘SAWUNG GALING’ pimpinan bapak Supadi,” terang dia. Sementara dukungan keluarga sangat penting bagi karir Aini. Wahyu Setyaningsih ibunda Aini sangat berharap putri sulungnya ini bisa membanggakan Negara Indonesia dalam ajang internasional. “Tentunya sebagai orang tua, saya sangat mendukung hobi putri saya ini. Meski masih dalam ajang nasional tentunya sangat bersukur bisa membanggakan keluarga,” terang Wahyu Setyaningsih kepada Memorandum. (alf/yok)

Sumber: