Harga Kedelai Naik, Ini Penjelasan Disperindag Jombang

Harga Kedelai Naik, Ini Penjelasan Disperindag Jombang

Jombang, memorandum.co.id - Naiknya harga kedelai di Kabupaten Jombang berdampak pada salah satu produksi makanan olahan, yakni keripik tempe. Sehingga, produsen makanan olahan tersebut harus memutar otak agar tidak sampai berhenti. Kenaikan kedelai dinilai sangat memberatkan para produsen yang menggunakan bahan baku tersebut. Awal 2021, harga kedelai yang semula Rp 6500 per kilogramnya, kini naik menjadi Rp 9500 per kilogram. Terkait hal tersebut, Kepala Bidang Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting, Disperindag Jombang, Nursila Cahyaningrum mengatakan, bahwa saat pihaknya rapat dengan provinsi, untuk stok kedelai di gudang masih ada. "Kemarin juga rapat dengan IKM sentra tempe sama tahu. Kalau menginginkan harga itu memang langsung beli ke distributor. Karena kan masa panen kedelai lokal kan antara februari-maret. Yang tinggi kan ini impor, tapi di gudang itu ada," katanya kepada jurnalis, Kamis (07/1/2021). Nursila mengimbau, IKM sentra tempe dan tahu langsung mengambil ke distributor, karena harganya tidak mahal. Kisaran ada yang Rp 8000. Memang ada yang naik, namun tidak sampai Rp 9200. "Harga tidak sama karena tergantung kualitas kedelai. Di pasar kan berbeda, kadang kedelai ada yang bagus. Jadi kualitas juga berbeda-beda," ujarnya. Nursila menerangkan, terkait persoalan ini, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan instansi terkait, melakukan pemantauan dan monitoring harga di pasar-pasar. Dan hasil monitoring dipastikan stok di pasar aman. "Stok aman kok, tidak ada masalah. Mungkin karena dipasar itu kan harga berbeda-beda. Dari kualitas itu kan pengaruh juga. Tapi saya kira aman kok, sampai dua bulan kedepan tidak ada masalah," terangnya. Nursila mengungkapkan, untuk harga kedelai Insya Allah kedepan akan turun. Namun juga tergantung sentra tempe dan tahu tadi, untuk pembelian kedelai harus ke distributor jangan ke pasar. "Kan ada harga eceran tertinggi (HET). Kalau (kedelai) impor masih di atas HET, tapi yang lokal tidak. Kedelai impor HET Rp 6800, sedangkan HET kedelai lokal Rp 9200," pungkasnya. (yus)

Sumber: