Namanya Ririn, Janda Dua Kali yang Ditinggal Suami Baru (2)

Namanya Ririn, Janda Dua Kali yang Ditinggal Suami Baru (2)

Berencana Beli Pesawat, Dipameri Hotel di Makkah dan Madinah

Tidak sampai sebulan setelah itu Ririn vs Erwan duduk di pelaminan. Reno sebagai kakak lelaki tertua didapuk sebagai wali nikah karena ayah mereka baru-baru ini meninggal karena serangan jantung. Rumah tangga keduanya berjalan ayem tentrem. Seiring perjalanan waktu, Ririn yang sejak kecil dididik ketat soal agama oleh almarhum ayahnya ingin fokus lagi mengurusi rumah tangga. Ririn memang sempat ikut cawe-cawe mengelola perusahaan peninggalan suami keduanya. Sekadar agar ada kesibukan. Karena sekarang sudah bersuami lagi, Ririn ingin kembali fokus mengurus rumah tangga. Tidak dinyana, ternyata Erwan tidak mengizinkan. Alasannya, rumah tangga sudah ada yang mengurus: pembantu. Erwan mengaku sangat ingin mendirikan yayasan penyelenggara umrah dan haji. Ia khawatir kalau perusahaan dipegang orang lain, keuangannya kurang beres. Erwan terobsesi mendirikan yayasan umrah dan haji yang memiliki penginapan di Makkah dan Madinah serta armada transportasi sendiri, termasuk pesawat. Dengan kekayaan mereka miliki, Erwan yakin hal itu tidak lama lagi pasti terwujud. “Mereka sudah nyicil membangun penginapan di Makkah dan Madinah. Berupa hotel, tapi tidak terlalu besar dan mewah. Kedunya relatif dekat dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi,” kata Reno sambil menunjukkan potret berkas-berkas, yang dikatakan sebagai akta kepemilikan hotel-hotel tadi. “Belum selesai 100 persen dan memang akan terus dikembangkan,” imbuh Reno seperti ditirukan Ririn yang juga menirukan Erwan. Untuk mewujudkan obsesi tadi lebih cepat, Erwan meminta Ririn menyatukan tabungan. Bisa atas nama Ririn, bisa juga atas nama Erwan. Tujuannya agar proses pembayaran segala sesuatu bisa lebih cepat dan praktis. Ririn pasrah. Dia menyerahkan pengelolaan keuangan kepada Erwan. Ririn hanya minta disisakan untuk kebutuhan harian rumah dan perusahaan yang dia kelola. Sisanya tumplek blek diserahkan kepada Erwan. “Tabungan akhirat. Dan nunut kebutuhan dunia,” kata Reno kembali menirukan Ririn. Ririn pernah diajak Erwan umrah sekalian menengok kedua hotel mereka di Makkah dan Madinah. Kini Erwan sedang mengurus pembelian armada bus untuk yang di tanah air dan di tanah suci. Setelah beres, baru akan membeli pesawat. Ririn bahagia dan berharap rumah tangganya vs Erwan bisa lebih langgeng dari rumah tangga-rumah tangga sebelumnya. Ririn juga ingin pada sisa-sisa umurnya bisa lebih dekat dengan Yang Mahakuasa di bawah bimbingan suami salih. Dua suami Ririn sebelumnya memang kurang memperhatikan soal agama dalam rumah tangga. Malah bisa dikatakan napas Islami sama sekali tidak mewarnai gaya hidup keluarga. Ibadah hanya dipahami sekadar normalitas dan kepantasan. Karena itu, mereka tidak pernah menjalankan ibadah yang sesungguhnya lantaran ketakwaan. Salat, misalnya, dilakukan hanya ketika orang-orang di sekitarnya salat. Supaya tampak seperti yang lain. Demikian juga puasa dll. Pendidikan agama yang diberikan orang tua Ririn kepada anaknya malah ikut-ikutan luntur. Ririn terseret suami-suaminya menjadi penganut Islam abangan. Islam KTP. “Ririn mengaku tersadar setelah nikah dengan Erwan,” kata Reno. (bersambung)   Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih  

Sumber: