Polisi Tembak Mati Kurir Narkoba di Malang, Ini Identitas Pelaku dan Kronologis Penangkapan

Polisi Tembak Mati Kurir Narkoba di Malang, Ini Identitas Pelaku dan Kronologis Penangkapan

Surabaya, memorandum.co.id - Satreskoba Polrestabes Surabaya menembak mati kurir narkoba di Kabupaten Malang, Selasa (21/12/2020). Identitasnya pelaku, Agus Slamet (34), warga Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Malang. Dia ditembak karena melawan petugas saat ditangkap menggunakan senjata tajam. Selain itu, polisi juga meringkus teman Agus, yakni Wahyu Indra Jayanto (25), di asal Tebo Selatan, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Malang. Jadi total barang yang disita petugas dari jaringan Jakarta-Surabaya ini seberat 2.037 gram sabu. "Tersangka (Agus) karena melawan, sehingga dilakukan tindakan tegas terukur," tegas Kapolrestabes Surabaya Kombespol Johnny Eddizon Isir, Kamis (24/12/2020). Isir mengungkapkan, Agus merupakan residivis pada 2016, atas kasus curanmor. Mereka dikendalikan dari salah satu Lapas di Jatim. "Salah satu pengendalinya ada di Lapas Pamekasan," beber Isir. Proses pengungkapan peredaran narkoba ini, menyusul hasil pengembangan kasus pada awal Desember 2020 di Mojokerto. Di mana anggota menangkap Imam Hanafi di rumah kos Jalan Watu Tulis, Prambon, Sidoarjo. Petugas juga menyita tujuh paket sabu seberat 662,13 gram dan sebungkus ganja seberat 578 gram. Saat diinterogasi petugas, Imam mengaku mendapatkan barang dari Agus Slamet, warga Malang. Berbekal informasi ini, anggota satreskoba bergerak memburu Agus. Berdasarkan profiling dan penyelidikan anggota, diketahui dua pelaku Agus dan Indra berdomisili di Malang dan Gempol, Pasuruan. Kemudian anggota bergerak dan dilakukan penangkapan Agus saat berboncengan naik motor bersama Indra di Jalan Raden Intan, Kota Malang. Saat ditangkap itulah, keduanya mencoba melarikan diri dan melakukan perlawanan dengan menyerang petugas menggunakan pisau penghabisan. Anggota yang sudah sigap, mengetahui diserang langsung menembak kedua tersangka. Agus tewas dengan luka tembak di dada, sedangkan Indra terluka pada kedua kakinya. Polisi sempat melarikan kedua tersangka ke Rumah Sakit (RS) Syaiful Anwar Malang. Namun, nyawa Agus tidak tertolong, selanjutnya, dirujuk ke RS Pusdik Porong dan dinyatakan dokter sudah tewas. "Rencananya barang ini ini akan diedarkan pada malam tahun baru. Oleh karena itu anggota memerangi narkoba kita siaga penuh, tetap mendalami dan profiling yang ada melalui penyelidikan lapangan. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa diungkap lagi," ungkap Isir. Isir mengaskan, pihak terus menabuh genderang perang terhadap peredaran narkotika di Surabaya dan menindak tegas pelaku kejahatan narkotika di Surabaya.  (rio/fer)

Sumber: