Operasi Lilin Semeru, Masyarakat Jatim Diminta Berperan Aktif Patuhi Prokes
Surabaya, Memorandum.co.id - Apel gelar pasukan operasi Lilin Semeru 2020 untuk menyambut Natal dan Tahun Baru digelar di Lapangan Upacara Polda Jatim, Senin (21/12) pagi. Hadir dalam kegiatan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjenpol Nico Afinta. Dalam sambutannya, Irjenpol Nico Afinta mengatakan jika apel gelar pasukan Operasi Lilin Semeru 2020 ini bertujuan untuk pengecekan serta kesiapan anggota didalam pengamanan libur Nataru. Pihaknya juga meminta, Forkopimda Jatim serta masyarakat, bisa taat Protokol Kesehatan. "Apel gelar pasukan operasi lilin semeru 2020 ini untuk pengecekan akhir pengamanan nataru. Selain itu, diharapkan semua pihak termasuk masyarakat bisa berperan aktif mematuhi Prokes, sehingga kesehatan kita semua tetap bisa dijaga dengan baik," kata Nico Afinta, Senin (21/12)pagi. Dalam pelaksanaan pengamanan kali ini, Polri telah mempersiapkan 83.917 personel. Selain itu, juga dibantu dari personel TNI sebanyak 15.842 serta 55.086 personel dari instansi terkait. Personel itu nantinya akan ditempatkan di 1.607 pos pengamanan. "Tugas utama adalah pengamanan terkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcarlantas. Dan 675 pos pelayanan untuk melaksanakan pengamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan," pungkas Nico. Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, apel gelar pasukan ini diselenggarakan secara serentak di seluruh jajaran Polri. Mulai dari tingkat Mabes Polri hingga kesatuan kewilayahan. "Ini pengecekan akhir gelar pasukan sebelum pengamanan libur nataru dari unsur TNI, Pemda dan Mitra kamtibmas," kata Khofifah. Khofifah meminta, perayaan natal dan tahun baru oleh masyarakat secara universal dirayakan melalui kegiatan positif. Seprti kegiatan ibadah dan perayaan pergantian tahun di tempat-tempat wisata, yang akan meningkatkan aktifitas pada pusat keramaian. "Tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan rasa aman dan nyaman," tambah dia. Menurut Khofifah, pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa. Sehingga menjadikan kita cenderung under estimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat. Terlebih, di masa pandemi Covid-19 saat ini, kita harus lebih peduli. "Berdasarkan mapping kerawanan yang telah dilakukan, ada beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus kita antisipasi, antara lain ancaman terorisme, radikalisme, sabotase, penyalahgunaan narkoba, pesta miras dan aksi perusakan fasilitas umum," pungkas dia.(fdn)
Sumber: