Polrestabes Surabaya Selidiki Kotak Amal Milik Jaringan Teroris

Polrestabes Surabaya Selidiki Kotak Amal Milik Jaringan Teroris

Surabaya, memorandum.co.id - Polrestabes Surabaya akan membantu Densus 88 untuk menyelidiki kotak amal yang disebar jaringan teroris Jemaah Islamiah (JI) di Surabaya.

Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, akan melakukan pendeteksian dini keberadaan kotak amal sesuai dengan ciri-ciri yang sudah disampaikan oleh Mabes Polri.

"Kami akan deteksi di mana saja kotak amal tersebut diletakkan sesuai dengan ciri-ciri yang sudah disampaikan oleh Mabes Polri sesuai keterangan terduga teroris yang ditangkap," kata Hartoyo, Kamis (17/12/2020).

Untuk mendeteksi dini kotak amal, pihaknya akan mengajak stakeholder untuk menindak lanjuti informasi tersebut. "Nanti kami akan keŕjasama dengan stakeholder," cetus Hartoyo.

Informasi yang beredar, penyelidikan dilakukan polisi menyusul penangkapan terhadap FS, terduga teroris JI. Saat diinterogasi, kotak amal yang disebar memiliki bentuk kotak kaca dengan lis kayu atau alumunium.

 Dan umumnya seperti kotak amal yang biasa diletakan di minimarket. gedung umum, mal dan lain sebagainya. Kotak amal di tandai dengan sticker BM ABA dengan tulisan-tulisan bantuan untuk sosial kemanusiaan.

Bahkan dalam operasionalnya, kotak amal itu dilengkapi dengan nama yayasan juga nomor SK kemenkumham dan sertifikasi BAZ.

Jumlahnya, 13.000 kotak amal gerakan teroris. Di Jawa Timur mencapai 2.500 kotak amal yang disebar di Kota Malang, 2 000 di Kabupaten Magetan, dan Surabaya 800 kotak.

Bervariasi setiap daerah, namun dana yang mereka kumpulkan tidak hanya dari kotak amal namun juga dari sumbangan anggota mereka sendiri. Contoh di Jakarta, kurang lebih sekitar Rp 50 juta per tahun.

Dana itu digunakan  untuk kegiatan organisasi jaringan teror tersebut, antara lain gaji para pejabat, pembiayaan ke Suriah, pembiayaan pembuatan senjata, pembiayaan para DPO, pembiayaan pelatihan fisik, dan yang lainnya. (rio/udi)

Sumber: