16 Pegawai Pemkab Bangkalan Positif Covid-19, Tersebar di 3 OPD
Bangkalan, Memorandum.co.id - Gejolak Covid-19 di Kabupaten Bangkalan dalam dua pekan terakhir ini kembali menujukkan trend meningkat. Bahkan, ekskalasi sebarannya kian mencemaskan. Pasalnya, lembaga perkantoran di lingkup Pemkab terdeteksi mulai menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Kenyataan itu dipastikan setelah tim medis Dinas Kesehatan (Dinkes) merekomendasikan 16 pegawai di lingungan Pemkab terkonfirmasi postif covid 19 berdasar hasil tests SWAP-PCR. “Mereka tersebar di 3 OPD,” kata Jubir Tim Satgas Penanganan Covid 19 Pemkab Bangkalan, Dr Agus Sugiyanto Zein, MPd, Selasa (15/12) pagi tadi. Rinciannya, 6 Aparatur Sipil Negara (ASN) terpapar diantaranya berdinas di Bappeda dan 2 ASN lainnya ngantor di Dinas PRKP. Sisanya, 8 Bidan di RSUD Syamrabu juga positif corona. Satu diantaranya, LMR (50), ASN Dinas PRKP meninggal Jumat (11/12) lalu. Selebihnya, atau 7 pegawai lainnya kini menjalani isolasi mandiri. ”Mereka kini dirawat dan diawasi secara ketat oleh tim medis Dinkes,” tandas Agus. Menyikapi sikon yang kian menggetirkan itu, Bupati R Abdul Latif Amin Imron selaku Ketua Tim Satgas, segera menerapkan tindakan antisipasi. Terhitung mulai Senin (14/12) pagi, Kantor Bappeda dan Dinas PRKP di lock-down untuk 14 hari ke depan. Khusus Bappeda, sebelumnya sudah sepekan menjalani lock-down. Itu dilakukan setelah 3 ASN setempat terkonfirmasi positif Covid 19. “Jadi kebijakan lock-down di Bappeda kali ini merupakan perpanjangan. Itu diputuskan setelah ada tambahan ASN Bappeda juga positif covid 19,” tutur Agus. Langkah antitisipasi Tim Satgas Pemkab tidak hanya sebatas itu. Seluruh ASN di lingkup Bappeda, Dinas PRKP dan RSUD Syamrabu wajib menjalani tests SAWP-PCR. Senin (14/12) siang lalu, misalnya, 56 ASN Dinas PRKP, 40 ASN Bappeda dan 4 Bidan di RSUD, serentak menjalani tests SWAB ecara bergilir di lembaga kedinasan masing-masing. “Khusus test SWAP di Bappeda dan RSUD meruapakan tahap kedua. Sebelumnya, 68 ASN Bappeda dan 17 Bidan di RSUD sudah menjalani test dan tinggal menunggu hasilnya,” papar Agus. Dengan demikian, beberapa hari ke depan, ada kemungkinan angka ASN terpapar covid 19 di lingkup perkatoran masih akan bertambah atau bisa juga tidak. Melaui kebijakan antisipasi itu, Agus yang juga Kepala Dinas Kominfo, berharap agar apa yang terjadi di Beppeda, Dinas PRKP dan RSUD Syamrabu tidak sampai menjalar ke lembaga perkatoran atau OPD yang lain. ”Syaratanya, seluruh ASN harus semakin disiplin menerapkan prokes di kelembagaan dinas mereka masing-masing,” pungkas Agus Sugiyanto Zein.(ras)
Sumber: