Dihantam Pandemi, Pedagang Pasar Atom Merugi

Dihantam Pandemi, Pedagang Pasar Atom Merugi

Surabaya, memorandum.co.id - Berkunjung ke Surabaya tak lengkap rasanya kalau tak berbelanja. Di Kota Pahlawan iniada salah satu pasar yang sudah lama berdiri dan menarik masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung. Itulah Pasar Atom. Pasar Atom ini juga salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Pasar Atom yang berdiri sejak 1972 ini terletak di kawasan Surabaya Utara.Tepatnya di Jalan Bunguran Nomor 54. Gedung Pasar Atom menyatu dengan Atom Mall. Pasar ini dikembangkan dengan konsep modern yang tertata dengan sistem zona. Gedung ini berdiri di atas lahan seluas 6 hektare. Jumlah stand di Pasar Atom sekitar 2.000. Sedangkan di Pasar Atom Mall sekitar 600 stand. Pasar Atom ini terdapat toko perhiasan emas yang menjual emas berstandar internasional dengan beragam model. Ada sekitar 53 toko emas yang tersebar di Pasar Atom dan Pasar Atom Mall. Tak hanya itu, di Pasar Atom juga dapat ditemui butik pakaian perempuan dengan konsep modern, pakaian anak-anak, perlengkapan bayi, ibu hamil, dan ATM. Selain itu, juga ada toko sepatu, sandal, dan konter ponsel. Depot makanan dapat temui di pasar ini. Makanan yang ditawarkan mulai dari makanan khas Surabaya seperti pecel semanggi, dan bubur Madura. Di pasar ini juga bisa berenang sekaligus. Salah satu hal menarik ketika berbelanja di Pasar Atom adalah seni tawar menawar antara penjual dan pembeli pada saat transaksi. Karena mayoritas stand yang ada langsung dijaga oleh pemiliknya sendiri. Selain itu, setiap 17 Agustus digelar upacara bendera dengan peserta warga Surabaya terutama warga di daerah Pasar Atom. Manajemen Pasar Atom juga memberikan bingkisan kepada warga peserta upacara, biasanya jam dinding yang besar. Saat masa pandemi Covid 19 ini beberapa pedagang mengeluh karena sepinya penjualan hingga membuat pedagang rugi. Salah satu penjual baju batik yang bernama Maulidia (39) mengakuinya. Maulidia sendiri sudah 15 tahun berjualan di stand tersebut. Beberapa jenis batik yang di jual, mulai dari batik Lokal, Harga yang Batik Danar Hadi Rp 65.000 - Rp1.215.350, Batik Keris Rp85.000 - Rp 1.500.000, dan Batik Semar Rp 50.000 - Rp4.500.000. "Terkadang batik saya laku dan tidak laku, biasanya pelanggan minta potongan harga," kata Maulidia.(x3)

Sumber: