Nasib Perempuan-Perempuan Korban Playboy on Facebook (2)

Nasib Perempuan-Perempuan Korban Playboy on Facebook (2)

Merajuk Minta Dikorsleti setelah Korsleting Berkali-kali

Tidak sopan kalau dinarasikan di sini. Bisa melanggar azas pornografi. Intinya, telah terjadi korsleting bodi antara Bandi dan Hana. Awalnya Hana menyesal. Tapi eloknya, malam itu kekorsletan bodi bisa terjadi hingga tiga kali. Sepulang dari Pacet, hubungan Hana vs Bandi makin dekat. Mereka tak canggung-canggung lagi mengorsletkan bodi. Bukan hanya Bandi yang mengajak korslet, malah kadang Hana yang merajuk minta dikorsleti. Hmmm… serem! Tiga bulan kemudian Hana terlambat datang bulan. Hatinya deg-deg plas. Antara bungah dan susah. Bungah karena dirinya hamil, dan itu artinya dia bakal resmi dinikakahi Bandi. Di sisi lain, gadis ini susah lantaran malu diketahui hamil sebelum nikah. Hana yakin pasti ada saja saja yang ngomong nyinyir soal dirinya. Yang perawan lecek-lah. Yang perawan dol-lah. Yang perawan HDKK (hamil duluan kawin kemudian)-lah. Dll, dsb, dst… Hana tidak peduli. Yang pasti dia bahagia akan menimang momongan bersama Mas Bandi pujaan hati. Cie… cie… Hana pun coba-coba mengetes kehamilannya dengan test pack. Positif! Buru-buru dia menyampaikan kabar gembira itu kepada Bandi. Namun tak disangka, ternyata tanggapan Bandi sangat mengejutkan. Hana diminta secepatnya menggugurkan kandungan. Lho-lho-lho-lho.. Tentu saja Hana menolak. Dia menagih janji Bandi yang akan menikahinya bila terburu hamil sebelum nikah, yang Bandi janjikan paling lambat pertengahan tahun depan. Jangankan nongol, menghubungi via telepon saja tidak pernah. Bahkan, setiap Hana menghubungi tidak pernah diserspons. Baik pesan singkat melali WhatsApp (WA) maupun panggilan suara. Apalagi video call. Yang lebih mengejutkan, sejak itu Bandi tidak pernah nongol di rumah Hana atau menjemputnya di minimarket sepulang kerja untuk sekadar jalan-jalan seperti dulu. Tidak pernah sama sekali. Hana dan kakaknya yang bekerja sebagai ASN di kepolisian akhirnya mencari Bandi. Alamat yang pernah diberikan kepada Hana dan diketahui gadis ini didatangi. Satu per satu. Yang pertama tempat kos Bandi di kawasan Banyurip. Kemudian rumah orang tua Bandi di Lamongan, serta rumah teman-teman Bandi dan tempat nyangkruk pemuda itu. Semua nihil. Pemilik kos mengatakan sudah tiga bulan Bandi nunggak bayar kos dan seminggu lalu pergi tanpa pamit. Jawaban lebih mengejutka didengar dari pemilik rumah yang diakui Bandi sebagai rumah orang tuanya. Pemilik rumah di Deket, Lamongan, yang pernah ditunjukkan sebagai rumah orang tuanya oleh Bandi, ternyata, milik sekretaris desa (sekdes) setempat. Waktu diajak ke rumah itu, dulu, Hana hanya disuruh menunggu di ujung gang. Cukup jauh. Bandi masuk sendirian. Tidak lama di dalam. Hanya sekitar 15 menit, dia keluar lagi untuk selanjutnya ke Wisata Bahari Lamongan (WBL). “Kurang ajar. Dasar bajingan. Saya dulu juga ditipu mentah-mentah oleh dia,” kata anak gadis Pak Sekdes. (bersambung)     Penulis : Yuli Setyo Budi Pembaca yang punya kisah menarik dan ingin berbagi pengalaman, silakan menghubungi nomor telepon / WA 0821 3124 22 88 . Bisa secara lisan maupun tulisan. Kisah juga bisa dikirim melalui email [email protected]. Terima kasih      

Sumber: