Pemkab Bangkalan Evaluasi Kinerja Tim Satgas Dalam 10 Bulan Terakhir

Pemkab Bangkalan Evaluasi Kinerja Tim Satgas Dalam 10 Bulan Terakhir

Bangkalan, Memorandum.co.id - Gejolak pandemi coronavirus desease atau covid 19 di Kabupaten Bangkalan terus bergulir fluktuatif. Atau masih pasang surut. Problematika ini menjadi fokus perhatian Pemkab. Rapat koordinasi (Rakor) evaluasi terhadap penanganan dan pencegahan pandemi oleh Tim Satgas segera dihelat menjelang tutup tahun 2020. “ Rakor untuk mengevaluasi perkembangan dan penanganan covid 19 itu digelar di pendopo agung kabupaten, Selasa (8/12) siang lalu,” kata Jubir Tim Satgas Penanganan Covid 19 Pemkab, Dr Agus Sugiyanto Zein, MPd, Kamis (10/12) pagi tadi. Rakor dipimpin langsung oleh Wabup Drs H Mohni mewakili Bupati R Abdul Latif Amin Imron selaku Ketua Tim Satgas. Selain didampingi Wakil Ketua Tim Satgas Kapolres AKBP Didik Hariyanto dan Dandim 0829, giat rakor juga dihadiri semua anggota Tim Satgas dari unsur Satpol-PP, Polres, Kodim 0829, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BPBD dan lainnya. Hasil rakor, menurut Agus Zein, akhirnya mematok beberapa kesimpulan. Diantaranya, Wabub Drs H Mohni, menegaskan bahwa akumulasi kinerja Tim Satgas untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid 19 dalam 10 bulan terakhir ini sudah maksimal. “Tim Satgas sudah berjibaku habis-habisan siang dan malam untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran covid 19,” tegas H Mohni. Itu tidak hanya di tingkat kabupaten. Tetapi juga oleh Tim Satgas di 18 kecamatan yang melibatkan unsur Camat, Polsek, Koramil, Puskesmas dan relawan. Tidak hanya itu. Pembentukan Kampung Tangguh, Industri Tangguh, Ponpes Tangguh, Mall Tangguh, Terminal Tangguh dan pengoperasian Mobil Patroli Tangguh Polsek, juga menjadi bagian dari upaya untuk meredam gejolak covid 19. Namun gejolak pandemi virus asal Wuhan, Tiongkok, ternyata tak kunjung jeda. Angka sebaran dan penularan covid 19 yang menggurita di 18 kecamatan, itu terus bergerak fluktuatif. Pada kisaran Juli lalu ekskalasi sebarannya sempat melandai. Bangkalan sempat memasuki zona kuning. Namun tidak bertahan lama. Kabupaten di ujung Barat Pulau Madura itu kembali set-back ke zona orange. Realita fluktuasi serupa, kembali terjadi pada kisaran Oktober s/d Desember ini. Gejolak pandemi kembali menunjukkan trend meningkat setelah pada paruh November lalu Bangkalan kembali manggaet status zona kuning. Dampaknya pada awal Desember Bangkalan harus balik-kucing ke zona oranye. Sialnya, ekskalasi sebaran covid 19 mulai menyentuh lembaga birokrasi dan kampus. Diantaranya, Kantor Bappeda dan Kampus Universitas Trunojoyo (UTM), terdeteksi mulai menjadi klaster penyebaran covid 19. Dampaknya, Bupati selaku Ketua Tim Satgas, harus dua kali memperpanjang status siaga darurat bencana non alam covbid 19. Mengapa sinyalemen sebaran covid 19 selalu masih terus bergulir pasang surut di tengah upaya maksimal Tim Satgas untuk memutus mata rantai sebaran virus ? Jawabnya merujuk pada satu problematika. Tingkat kesadaran mayoritas masyarakat untuk mematuhi disiplin penerapan prokes masih rendah. “Tekad untuk meningkatkan kesadaran masyarakat inilah salah satu fokus garapan yang harus ditangani Tim Satgas mulai awal tahun 2021 nanti. Kami ingatkan, covid 19 itu memang ada dan sudah banyak menelan korban jiwa. Jadi jangan remehkan pandemi virus ini,” pungkas Dr Agus Sugiyanto Zein. (ras).

Sumber: