Enam Potongan Tubuh Ditemukan Terpisah
MALANG - Sesosok mayat wanita diduga korban mutilasi ditemukan di parkiran lantai 2, Pasar Besar di Jalan M Yamin, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Selasa (14/5). Beberapa potongan tubuh korban ditemukan di beberapa titik. Tubuh korban ditemukan di toilet bekas karyawan Matahari. Sedangkan kaki, kepala dan kedua tangan ditemukan di ruang kosong sisi timur tangga menuju lantai 2 Matahari. Jarak antara toilet dengan tangga sekitar 5 - 8 meter. Penemuan potongan tubuh berawal adanya tangan mainan (maniken) yang seakan akan memberi petunjuk arah potongan badan. Potongan itu ditemukan dalam tas kresek. Kondisi korban dalam kondisi telanjang dan hanya menyisakan celana dalam yang masih terpakai di tubuhnya. Seorang saksi di lokasi, Trisno Hariyanto menuturkan, awalnya ia mencium bau busuk yang menyengat. Selanjutnya, saksi mencari sumber bau karena mengira bau bangkai binatang sehingga berusaha mencarinya. " Ternyata ada potongan kaki, lalu seorang pedagang segera melapor ke polisi," tutur Trisno di lokasi. Polisi yang tiba di TKP langsung mencari dan mengumpulkan potongan tubuh korban, selanjutnya dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri yang mendatangi lokasi penemuan menuturkan, korban adalah wanita yang dimutlisai menjadi 6 bagian, diperkirakan berusia 34 tahun. "Masih kami lakukan penyelidikan, sementara saksi 3 orang masih dimintai keterangan. Barang bukti sementara berupa tulisan tinta merah di secarik kertas. Ada enam bagian tubuh yang terpisah. Ketika dilakukan olah TKP dari mayat yang ditemukan. Lokasi satu bagian tubuh dengan bagian lain ada yang tidak satu tempat," beber Asfuri. Ternyata di telapak kaki korban terdapat tato. Masing-masing tato dengan tulisan tak sama, melekat di kedua telapak kaki korban. Bagian telapak kaki kanan tertulis nama seseorang, bagian sisinya menerangkan sebuah kalimat panjang. Petunjuk ini terungkap di sela proses identifikasi jasad beserta potongan tubuh di kamar jenazah RSSA. Dalam waktu bersamaan itu, polisi tengah berupaya mengindentifikasi korban dengan meneliti sidik jari korban. "Ada tato di bagian telapaknya, bagian kanan tertulis Sugeng, sementara bagian telapak satunya bertulis Wahyu yang kami terima di gereja bersama keluarga," sebut Ragil, relawan yang membantu proses identifikasi jenazah di ruang jenazah RSSA. Relawan SAR ini menyakini jika tato masih dibuat tidak lama. Jika itu berupa tulisan tinta biasa, tentunya akan hilang ketika potongan kaki dibersihkan. Tato ini diharapkan menjadi petunjuk untuk mengungkap identitas korban. (cr-3/nov)
Sumber: