Dorong Percepatan Ekonomi, BI Sinergikan Kebijakan Pemprov Jatim

Dorong Percepatan Ekonomi, BI Sinergikan Kebijakan Pemprov Jatim

Surabaya Memorandum.co.id - Membangun optimisme pemulihan ekonomi Jawa Timur, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur mendorong percepatan pemulihan ekonomi. BI optimistis, sinergi kebijakan Pemerintah Provinsi/Daerah dan Lembaga/Otoritas di Jawa Timur dapat mempercepat pemulihan perekonomian Jawa Timur dan menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, pertemuan tahunan Bank Indonesia Provinsi Jatim yang digelar secara protokol kesehatan di hotel Shangri-La dihadiri Wakil Gubernur Emil E. Dardak, Ketua Umum KADIN Jatim Adik Dwi Putranto dan Pengurus PWNU Jatim. Bank Indonesia juga melakukan MoU dengan Kadin dan PWNU serta Ponpes di Jatim dalam percepatan pemulihan ekonomi. Difi Ahmad Johansyah menjelaskan, Covid-19 berpengaruh terhadap kondisi perekonomian di Jawa Timur, meski imbasnya tidak signifikan. Ini terlihat dari hasil survei Bank Indonesia yang mengkonfirmasi V-Shaped Recovery Perekonomian Jawa Timur pada triwulan Ill/2020. “Optimisme juga bisa dilihat hasil Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU) dan Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilaksanakan Bank Indonesia, yang mengindikasikan perbaikan aktivitas usaha dan penguatan penjualan eceran Jawa Timur pada triwulan Ill/2020,” ungkap Difi. Juga, membaiknya kinerja lapangan usaha utama Jawa Timur seperti lndustri Pengolahan, Perdagangan. dan Konstruksi. Selain itu, lapangan usaha Akomodasi & Mamin serta Transportasi yang sebelumnya terkontraksi sangat dalam juga sudah menunjukkan perbaikan pemulihan. “Sektor pariwisata juga sudah menunjukkan perbaikan namun masih terkontraksi sejalan dengan masih terbatasnya aktivitas masyarakat untuk melakukan kegiatan wisata,” tukas Difi Ahmad Johansyah. Difi Ahmad Johansyah menegaskan, momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak, baik pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Pemprov Jatim telah berhasil menjaga dan percepatan pemulihan perekonomian yang diwujudkan dengan percepatan realisasi anggaran hingga triwulan Ill 2020 baik dari sisi APBN, APBD, maupun kab/kota," tandas dia. Realisasi belanja daerah di Provinsi Jawa Timur di Triwulan III-2020 mencapai 65 persen, termasuk yang tertinggi dibandingkan dengan realisasi provinsi lain yang hanya berada di kisaran 50 persen. Dari sisi pembiayaan, restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh perbankan telah diberikan kepada 2,4 juta nasabah di Jawa Timur dengan nominal kredit sebesar Rp1 06,4 triliun. Dari sisi moneter, Bank Indonesia mendukung pemulihan perekonomian daerah dengan mengawal pembukaan sektor prioritas secara aman, mendorong penguatan promosi ekspor/substitusi impor, dan memperluas digitalisasi pembayaran. Pada kesempatan yang sama, Ketua DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Timur untuk menambah dukungan modal pelaku UMKM. Ini dilakukan untuk percepatan pemulihan ekonomi buntut pandemi virus Corona. LaNyalla hadir secara virtual mendukung upaya mempercepat pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah. LaNyalla menyoroti 5 hal penting kepada BI terkait kebijakan moneter BI untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Pertama, DPD RI mendorong agar BI memperkuat kebijakan makro-prudensial. "Ini perlu dilakukan untuk mendorong pembiayaan inklusif, khususnya kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ucap LaNyalla. "Yang kedua, DPD RI mendorong agar BI terus memperkuat peran koordinasi pengendalian inflasi, mendorong intermediasi perbankan, dan melakukan peran advokasi kepada pemda dan pelaku usaha lainnya, sehingga inflasi dan pertumbuhan ekonomi daerah tetap terjaga dengan baik," lanjutnya. LaNyalla pun menyebut, DPD RI mendorong BI untuk memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah. Apalagi saat ini sedang menuju era digitalisasi keuangan. "Mengingat bahwa ekonomi dan keuangan digital berkembang secara pesat, dari tingkat pusat hingga ke daerah," sebut LaNyalla. (day)

Sumber: