Soal Pasar Buah Tanjungsari, Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak: Kita Akan Telusuri
Surabaya, memorandum.co.id - Kehadiran pedagang buah di Jalan Tanjungsari selain mengganggu akses lalu lintas di sana juga diresahkan warga setempat. Aktifitas pedagang pasar tumpah tersebut dapat dilihat mulai malam hingga pagi hari. Tidak ada tempat parkir di sana. Melainkan bongkar muat buah-buahan dilakukan di badan jalan dan buntutnya penyempitan hingga kemacetan. Bahkan, pedestrian tepat di depan lapak mereka juga dijadikan tempat parkir kendaraan jenis pickup. Termasuk menjajakan dagangannya di jalur pejalan kaki tersebut. Alhasil warga harus turun ke jalan raya untuk mlakukan aktifitasnya yang tentu itu sangat berbahaya lantaran lalu lintas di sana cukup padat. Tokoh masyarakat setempat, Muzayin mewakili keluhan warga, resah dengan keberadaan pasar tumpah tersebut. Pihaknya menginginkan aparat terkait segera melakukan penertiban dan pengamanan di area tersebut. Ini tidak lain untuk mengembalikan fungsinya. "Saya sudah laporan ke institusi terkait, tapi tidak ada tindakan tegas sama sekali," katanya. Selain itu, pihaknya menginginkan Satpol PP Kota Surabaya selaku penegak Perda tidak tutup mata. Termasuk Dinas Perhubungan Kota Surabaya, lantaran akses lalu lintas terdampak dari aktifitas perdagangan. Apalagi jumlahnya kian hari semakin banyak. Pedagang tersebut seperti kebal akan penertiban. "Pedagang itu bukan warga setempat," imbuhnya. Sementara Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Windu Priyo Prayitno mengaku segera melakukan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat. "Jalan Tanjungsari sebagian ikut wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak," terang Windu Priyo. Pihaknya akan melakukan pencegahan segala bentuk gangguan kamtibmas, baik berupa kejahatan maupun pelanggaran serta gangguaan keterertiban lainnya. "Coba nanti kita telusuri dulu di sana (Jalan Tanjungsari) nanti kalau memang ada kendala ya (kita lakukan tindakan tegas)," imbuhnya. Kemudian pihaknya akan melakukan pendekatan preventif. "Selama ini belum ada masukan seperti itu, baru kali ini. Ini malah kita belum dengar ada keluhan masyarakat seperti itu, ya nanti coba kita gali lagi," tegasnya. (alf)
Sumber: