Ngomongnya Terlalu Manis, Mulutnya Dirubung Semut
1. Malam mingguan, ayo rileks sedikit. Anda yang Extra-Large, dihibur dengan kata-kata ini: Saya gemuk bukan karena banyak makan Tapi karena sering lupa kalau sudah makan 2. Tentara yang kini banyak di Petamburan, juga sudah ada joke-nya. Ibu: Mengapa kamu nangis Nak? Anak: Katanya Papa bukan tentara Ma, Satpol PP Ibu: Lho, siapa bilang, papamu tentara Anak: Kalau tentara kok gak perang Ma, kok ke Petamburan? 3. Ketika ketemu mantan sedang bersama orang. Jangan sedih. Ingatlah nasihat Ortumu. Kasihkan boneka dan mainan yang tak terpakai kepada orang yang kurang beruntung. 4. Anda kangen berat. Inilah kata-kata untuknya. ‘’Jika kangen itu ada obatnya, saya akan memborongnya.’’ 5. Ini sindiran untuk kita yang cepat panas jika dikritik. ‘’Mungkin proses dari monyet jadi manusianya kurang sempurna.’’ Ha..ha..ha..pedes banget. 6. Yang ini untuk yang malas ke masjid. ‘’Rupanya lebih mudah mendaki gunung daripada mendaki tangga masjid. Buktinya, ada yang mati di gunung baru kemudian disholati di masjid.’’ Siapa terkena? 7. Inilah kata-kata Ali bin Abi Thalib agar kita tak mengumbar siapa kita. ‘’Jangan jelaskan siapa dirimu kepada siapa pun. Yang menyukaimu tak membutuhkan itu. Dan yang membencimu, tak kan pernah mempercayainya.’’ 8. Bagi yang suka menggombal, dapat hadiah kata-kata ini. ‘’Kalau ngomong, jangan manis-manis, Nanti mulutnya dirubung semut. 9. Yang raja tega, inilah kata-kata yang cocok untuknya. ‘’Hidupmu kayak pohon pisang. Punya jantung tak punya hati.’’ 10. Anda lagi bokek. Jangan sedih, ada temannya. ‘’Sini! Ayo nangis bareng!’’ 11. Dan, ini hadiah untuk yang menasehati agar mengawali pagi dengan senyuman. ‘’Awali pagimu dengan sarapan. Sebab, kemarin, ketika aku mengawali dengan senyuman. Jam 10, sudah lapar.’’ Happy weekend. Jangan lupa senyum (sendirian). Salam!(*) Ali Murtadlo, Kabar Gembira Indonesia (KGI)
Sumber: