Pemilu 2019 Berjalan Jujur, Adil, dan Demokratis

Pemilu 2019 Berjalan Jujur, Adil, dan Demokratis

SURABAYA - Pemilihan Umum 2019 di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak berjalan sukses, aman, jujur tanpa ada kecurangan. Atas keberhasilan itu, membuat sejumlah tokoh agama (toga), dosen, hingga panwascam, memberikan apresiasi. Ucapan bukan hanya ditujukan kepada penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), selaku pengawas jalannya pemilu. Tetapi TNI dan Polri juga kecipratan. Seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK) bahkan melaksanakan deklarasi damai bersama panwascam dan para saksi dari dari partai, setelah rapat pleno rekapitulasi suara di beberapa kecamatan di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Di antaranya di Kecamatan Pabean Cantikan, Kecamatan Asemrowo, Kecamatan Bulak, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Semampir. Inti dari deklarasi ini menyatakan bahwa seluruh rangkaian kegiatan rekapitulasi berjalan sukses. Tidak ada kecurangan (clear and clean) dan semua saksi dari partai menerima hasil rekapitulasi. Ketua PPK Pabean Cantikan Isdiyanto dalam deklarasinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI-Polri, khususnya Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang telah menjaga dan mengamankan pelaksanaan rangkaian rekapitulasi. “Kami sampaikan banyak terima kasih sehingga acara rekapitulasi dan rapat pleno ini berjalan aman, damai, dan kondusif,” ujar Isdiyanto. Senada juga dikatakan Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya DR H Ahmad Sunarto AS MEI yang mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran Kepolisian Republik Indonesia dan TNI, penyelenggara pemilu di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang telah melaksanakan jalannya pemilu dengan lancar, kondusif, aman, dan tertib. "Oleh karena itu, saya selaku tokoh masyarakat, tokoh agama mengimbau kepada seluruh warga untuk bersifat kondusif, arif, dan bijaksana dapat menerima apa pun hasil pemilu, perbedaan pilihan kita tentunya harus kembali kepada persaudaraan. Kita sebagai warga bangsa Indonesia mengutamakan NKRI," imbau Ahmad Sunarto. Dia tak lupa berdoa kepada Polri-TNI dan penyelenggara pemilu yang telah melaksanakan pemilu dari proses awal hingga tahapan-tahapan akhir. Semoga pengabdian semuanya mendapatkan pahala, ridho, dan barokah dari Allah SWT. Sehingga negara ini dijadikan Allah yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya Muhammad Yazid MSE merasa senang dan bangga atas terselenggaranya kontestasi politik pemilihan presiden, caleg 2019 berjalan dengan baik dan lancar, aman, adil. Proaktif dari masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya. Dengan begitu diharapkan pemilu kali ini bisa menghasilkan pemimpin yang baik dan adil ke depannya. "Saya mengucapkan terimakasih kepada penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU, Polri-TNI, dan semua unsur terkait sehingga terwujud pemilu yang aman, lancar, tertib, dan damai," ucap Muhammad Yazid. Ketua PCNU Kota Surabaya Dr H Ach Muhibbin Zuhri mengajak kepada seluruh tokoh agama dan ulama untuk menciptakan kondisi yang kondusif pasca pemilu. Mengingat masyarakat usai terbawa arus kepentingan politik dalam kontestasi yang telah berlangsung. Mudah-mudahan setelah pemilu ini, masyarakat, tokoh agama dapat bersama-sama menjadi panutan beberapa umatnya kepada persatuan dan kesatuan mengajarkan membangun negeri ini ke depan. Jangan masyarakat bercerai berai oleh kepentingan kepentingan politik sesaat dalam kontestasi pemilu kemarin. Marilah tingkatkan persaudaraan, apa pun latar belakang agama, budaya, partai politik dan seterusnya sudah selesai proses politik ini. "Mudah-mudahan akan tercipta, terbangun satu masyarakat yang sejahtera dan dibawa kepemimpinan yang adil dan aman," ujar Ach Muhibbin Zuhri. (rio/sr)   Pemilu Berlangsung Aman, Jangan Ada People Power  Pesta demokrasi di Indonesia khususnya di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak telah selesai dan berjalan aman. Kini tinggal menunggu hasil pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saling klaim kemenangan kedua pasangan calon presiden mendominasi di layar televisi hingga membuat rakyat bingung. Tindakan itu mendapat sorotan dari Dewan Pakar Majelis Ulama (MUI) Jawa Timur Habib Achmad Zein Alkaf. Ia mengimbau kepada seluruh elit politik dan para tokoh masyarakat di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak tidak terpancing dengan isu people power yang dianggap membingungkan dan memanaskan situasi yang sudah aman ini. "Parah elite politik dan para tokoh masyarakat seharusnya mendinginkan situasi dan jangan berkomentar yang tidak-tidak. Sehingga memancing amarah dan bertindak anarkis," kata Habib Achmad Zein Alkaf. Apalagi, masih kata Habib, berkomentar di televisi dan saling klaim kemenangan hingga membuat rakyat Indonesia bingung dan membuat situasi aman menjadi panas. Marilah sama-sama menunggu hasil pengumuman dari KPU Pusat. "Negara kita adalah demokrasi. Ketidakpuasan pasti ada. Bila dimenangkan nomor urut satu, yang nomor dua tidak puas. Begitu sebaliknya. Tidak apa-apa protes turun ke jalan tapi jangan bertindak anarkis," imbau dia. Habib yang juga Ketua Umum Front Anti Aliran Sesat (FAAS) ini menilai, situasi pemilu di wilayah Polres Pelabuhan Tanjung Perak memang sempat memanas dan terjadi sedikit gesekan. Namun, semua itu sudah bisa diatasi oleh petugas dari TNI-Polri. Masyarakat dan elite politik diimbau menunggu hasil Pemilu 2019 dari penghitungan resmi KPU pada 22 Mei 2019 mendatang. "Masyarakat harus bersatu menjaga ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah Wathoniyah pasca Pemilu 2019. Siapa pun pemimpinnya kita harus mendukung, semoga dapat membawa bangsa ini lebih maju," pungkas Habib. (rio/sr)  

Sumber: