KPU Harus Kreatif Sebar Luaskan Acara Debat Publik Pilkada Sidoarjo

KPU Harus Kreatif Sebar Luaskan Acara Debat Publik Pilkada Sidoarjo

Sidoarjo, memorandum.co.id - Kegiatan debat publik pilkada masih sangat dibutuhkan untuk lebih menyentuh sisi rasional daripada sisi emosional masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya. “Harus ada itu, karena masih cukup besar efek yang ditimbulkan dalam hal mendorong masyarakat menentukan pilihannya. Apalagi bagi Kabupaten Sidoarjo yang menjadi satelitnya kota metropolitan seperti Surabaya,” jelas Kepala Laboratorium Media Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Petra Surabaya, Dr Fanny Lesmana yang dihubungi melalui HP-nya, Senin (16/11). Menurutnya, logika dan argumentasi yang masuk akal dari para kandidat dalam pesta demokrasi level derah itu harus dibagikan pada publik. Apalagi bagi warga di Kabupaten Sidoarjo yang menurut Fanny masih cukup banyak yang berpola tradisional. Dengan begitu masyarakat tidak akan asal memilih kontestan pilkada, apalagi hanya karena pendekatan kultural seperti asal parpol dan organisasi-organisasi massa tertentu. “Setidaknya kualitas calonnya bisa terukur melalui acara debat publik itu,” imbuh Fanny. Tentang tema ‘Membangun Sinergitas Pemkab dengan Pemerintah Pusat Demi Mewujudkan Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan’ yang diusung KPU dalam debat kedua itu, pemegang gelar doktoral di bidang ilmu komunikasi itu menilai cukup baik. “Memang tidak terlalu membumi tapi itulah tantangan bagi tiap-tiap calon apakah mereka mampu menggiring setiap materi yang ditanyakan ke isu sentral yang bisa menjawab permasalahan riil di masyarakat,” imbuhnya. Dan tentang media massa elektronik yang dipilih KPU Sidoarjo untuk menyebar luaskan acara itu, Fanny melihatnya masih relatif efektif. Pasalnya berdasarkan pengamatnya cukup banyak warga Sidoarjo yang memanfaatkan media TV lokal sebagai sarananya mendapatkan informasi dan hiburan. “Tapi, itu untuk masyarakat yang berada di kelompok usia 30 tahun ke atas. Sedangkan yang di bawah batasan umur itu sepertinya mereka jauh lebih akrab dengan medsos ketimbang media mainstream,” tuturnya. Karena itu Fanny menyarankan pada KPU Sidoarjo untuk mengambil langkah kreatif, misalnya dengan membagikan rekaman acara debat publik tersebut secara lengkap melalui platform-platform media sosial seperti youtube dan sebagainya. “Dengan begitu kelompok-kelompok publik yang belum tersentuh dengan siaran TV lokal tersebut. Apalagi disiarkan secara live, bisa mendapatkan informasi yang sama terkait acara tersebut. Kalau sebarannya semakin luas tentu efeknya akan semakin besar,” pungkas Fanny.(eko/jok/udi)

Sumber: