Sosialisasi Pilkada Bagi Penyandang Disabilitas
Gresik, memorandum.co.id - Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) mendapatkan sosialisasi terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 dari KPU Gresik. Mereka diberi pemahaman tentang tata cara menggunakan hak pilihnya saat pencoblosan. Komisioner KPU Gresik Divisi Hukum dan Pengawasan Kholyatul Mudznibah mengatakan, sosialisasi ini dinilai penting untuk memberikan informasi kepada penyandang disabilitas dalam penggunaan hak pilihnya. Agar dalam pemilihan bupati dan wakil bupati yang akan digelar 9 Desember 2020 nanti suara mereka dapat tersalurkan. Pihaknya menerangkan, saat pencoblosan penyandang disabilitas boleh didampingi oleh pendamping pemilih yang dapat mereka pilih sendiri. "Hal ini untuk memberikan kemudahan bagi pemilih disabilitas dalam menggunakan hak pilihnya," ujarnya saat memberikan sosialisasi di Desa Sidomukti, Kecamatan Bungah, Sabtu (14/11/2020). Lebih lanjut, pendamping pemilih harus mengisi formulir pendamping terlebih dahulu. Hal itu sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh penyelenggara pemilihan. Masih menurut Kholyatul, pada 9 Desember nanti KPU akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Pemilih wajib menggunakan masker, mencuci tangan dan mengecek suhu badan sebelum masuk ke tempat pemungutan suara (TPS). Penyelenggara juga memfasilitasi sarung tangan sekali pakai bagi pemilih. Sarung tangan tersebut digunakan saat melakukan pencoblosan. Dan setelah mencoblos, sarung tangan tersebut harus langsung dibuang ke tempat sampah. "Bagi pemilih yang memiliki suhu badan di atas 37,3 derajat celcius akan disediakan bilik khusus," tegasnya. Sementara itu, jelang debat pertama pada 20 Nopember 2020 ini, KPU sudah merancang mekanisme debat dan topik yang menjadi bahasan. Dalam perancangan tersebut, KPU melibatkan lima akademisi dari empat universitas. Mereka adalah Dosen UINSA Achmad Room Fitriyanto SE MEI MA PhD, Dosen Universitas Brawijaya Malang Ir Moh Solichin MT Ph D, Dosen UNESA Dr Agus Machfud Fauzi MSi, serta dua dosen UMG Anwar Hariyono, MSi dan Dr Eko Budi Leksono, MT. Ketua KPU Gresik Akhmad Roni menyatakan, tim panelis yang ditunjuk adalah mereka yang kompeten di bidangnya. Baik itu ekonomi, sosial, politik, infrastruktur dan industrialisasi. "Tema debat pertama adalah menyelesaikan persolasan daerah, meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya saat rakor bersama tim panelis di kantor KPU Gresik. Untuk diketahui, di Gresik sendiri ada dua pasangan calon. Yakni Moh Qosim-Asluchul Alif (QA) dan Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah (NIAT). Mereka akan menjalani tahapan debat publik sebanyak dua kali. 20 November dan 2 Desember 2020. (and/har/fer)
Sumber: