Dua ABG Kedondong Nyaris Jadi Korban Perampasan
Surabaya, memorandum.co.id - Dua anak baru gede (ABG), YS (18) dan ST (16), asal Jalan Kedondong, nyaris menjadi korban perampasan HP di Jalan Tunjungan, Sabtu (14/11/2020) malam. Beruntung mereka bisa lolos setelah berteriak dan dibantu warga, sehingga empat pelaku yang mengendarai dua motor ketakutan dan kabur. "Modus para pelaku menuduh saya mencuri HP adik seorang pelaku," ungkap YS, saat ditemui di lokasi kejadian. YS mengungkapkan, malam itu sekitar pukul 20.45, sedang bersepeda. Saat melintas di Jalan Tunjungan, tiba-tiba dipotong oleh dua pelaku dengan mengendarai motor matic. "Kemudian seorang pelaku bilang kamu kenal adek ini, HP-nya hilang dan menuduh saya pencurinya," kata YS. Merasa tidak kenal, YS dan temannya menolak lalu meneruskan perjalanannya. Tolakan itu, membuat pelaku emosi lalu menyuruhnya berhenti sambil mengancam akan memukulnya menggunakan helm. Ancaman itu, membuat kedua korban ketakutan dan menuruti permintaan pelaku untuk menepi di trotoar. "Habis itu, pelaku menanyakan merek HP saya dan diminta mengumpulkan dengan teman saya jadi satu," ungkap ungkap YS. Bahkan, seorang pelaku sempat disuruh naik motornya dan hendak dibawa ke tempat sepi dan terpisah dengan ST. "Saya sempat dibonceng dann diapit pelaku naik motor," tutur dia. Saat itulah, YS menoleh ke belakang dan melihat tas ST hendak dirampas pelaku. Tapi menolak menyerahkannya dan memilih lari dengan meninggalkan sepedanya. Dari sini YS menyadari jika menjadi korban perampasan, kemudian berontak dan turun dari motor sembari berteriak maling. Teriakan itu, didengar pengguna jalan yang kebetulan melintas lalu berhenti untuk. Karena takut ditangkap, para pelaku akhirnya kabur. Menurut YS, ciri-ciri keempat pelaku yang menggunakan Honda Vario dan Beat pelat W serta L. "Seorang pelaku sudah dewasa dan tiga lainnya masih remaja. Pelat motornya L dan W," lanjut YS. Setelah kejadian ini, Kedua korban takut dan trauma. Kemudian memilih pulang dan mengurungkan niatnya malam mingguan dengan bersepeda. "Saya pulang saja, takut," kata ST. (rio/fer)
Sumber: