Terlihat Bersama Pria Perlente di Bandara Changi

Terlihat Bersama Pria Perlente di Bandara Changi

Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Bayangan buruk Ilham terhadap Tini semakin menyiksa karena istrinya tersebut belum pula memperlihatkan batang hidungnya hingga berhari-hari. Bahkan hampir seminggu. Ke mana dia? Hal seperti ini tidak pernah dilakukan Tini. Tini kabur? Minggat? Pikiran Ilham mulai merambah ke mana-mana. Bisa saja ini terjadi, karena beberapa hari lalu Tini sempat kecewa. Ulang tahunnya dilupakan Ilham. Jangankan memberi hadiah, mengucapkan selamat saja tidak dilakukan suaminya itu. “Tapi, masa karena itu saja Tini purik?” kata Ilham menyuarakan isi hati. Tidak mau tersesat terlalu dalam oleh bayangannya sendiri, Ilham semakin intens mencari keberadaan istrinya. Ilham memperluas pencarian hingga ke rumah teman-teman sang istri, kerabat dekat, dan siapa pun yang mungkin dikenal Tini. Tapi, semua upaya itu sia-sia. Tini seolah raib ditelan bumi. Ilham pontang-panting sendirian. Ia tidak mungkin melibatkan mertua yang sudah sepuh dalam pencarian Tini. Ayahnya sendiri, sapa saja Goufar (55), sudah banyak membantu. Sebagai pedagang daging sapi yang memiliki lima stan di pasar-pasar tradisional Surabaya, Goufar memiliki banyak karyawan. Lelaki ini dikenal sebutan Juragan Jagal. Semua dilibatkan dalam pencarian, tapi belum juga membuahkan hasil. Menurut Ilham, Goufar sebenarnya bukan ayah kandung. Lelaki itu mengasuh Ilham sejak pemilik kumis tipis ini masih duduk di bangku TK. Goufar adalah kerabat jauh ayah Ilham, yang meninggal bersama ibunya dalam kecelakaan di jalur maut Jalan Kalianak. Motor yang mereka kendarai terlindas trailer hingga tak terbentuk. “Makanya saya merasa Ayah (Goufar, red) seperti ayah kandung sendiri. Apalagi Ayah hidup sendiri sejak istri beliau meninggal karena menderita kanker. Saya amat hormat dan menghargai beliau,” tutur Ilham, yang menambahkan bahwa dalam keputusasaan, dia akhirnya melaporkan kehilangan Tini ke polisi. “Tapi upaya Pak Polisi belum membuahkan hasil,” kata Ilham. Matanya menatap kosong ke arah motor yang baru datang dan diparkir di halaman kantor pengacara. “Kami masih disuruh bersabar,” imbuhnya. Di puncak kegalauan, Ilham mendapat kabar dari seorang teman yang baru pulang dari Singapura. Temannya itu diajak sang paman, dia berobat ke Negeri Singa. “Dia mengaku sepintas melihat Tini bersama seorang pria perlente di Bandara Changi. Sayang wajah pria itu tidak tampak terlalu jelas. Pria itu terburu masuk taksi,” cerita Ilham. (bersambung)

Sumber: