Introspeksi Diri
Datangnya Ramadan dinantikan semua umat Islam di dunia. Untuk menyempurnakan bulan penuh berkah ini, semua kaum muslimin berlomba-lomba berbuat kebaikan dan mencari pahala sebanyak-banyaknya. Termasuk ibadah, selain salat lima waktu yang merupakan kewajiban umat Islam, ibadah sunah pun lebih ditingkatkan dibanding hari-hari biasa. Contoh konkritnya bagi para pekerja. Meski terdengar azan, di hari biasa. mereka tidak segera beranjak ke tempat ibadah dan lebih memilih menyelesaikan pekerjaannya. "Di Ramadan ini harus ada keseimbangan antara kepentingan dunia dan akhirat. Kalau hari biasa biasanya mendengar azan masih tetap bekerja, saat Ramadan harus memaksakan diri berangkat dan meninggalkan pekerjaan," ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jatim Brigjenpol Bambang Priyambadha, Minggu (5/5). Lanjut Bambang, jangan sia-siakan bulan baik ini karena tahun depan belum tentu kita bisa dipertemukan kembali dengan bulan penuh ampunan seperti ini. "Jangan disia-siakan kesempatan Ramadan untuk meningkatkan ibadah," terang mantan Wakapolda Sulawesi Tenggara ini. Selain menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat, tambah mantan Dirreskrimum Polda Jatim ini, introspeksi diri juga menjadi tolok ukur manusia, sampai sejauh mana keimanan seseorang saat Ramadan dengan hari biasa. "Ini juga sebagai introspeksi diri dan latihan untuk berikutnya. Jangan sampai setelah Ramadan, perilakunya kembali lagi seperti dulu. Maka akan sia-sia perbuatan yang kita lakukan dari awal hingga akhir selama Ramadan," pungkas perwira tinggi (pati) bintang satu ini. (fer/nov)
Sumber: