Eri Cahyadi: Perkuat Ekonomi Kampung dan UMKM

Eri Cahyadi: Perkuat Ekonomi Kampung dan UMKM

Surabaya, memorandum.co.id - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Calon Wakil Wali Kota Armuji, giliran menyapa warga Jambangan, Jumat (6/11). Kali ini, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 ini bertemu para pelaku usaha UMKM, perangkat kampung, dan warga lain. Paslon nomor 1 itu punya komitmen kuat untuk terus memperhatikan kemajuan UMKM di Kota Pahlawan. Eri Cahyadi meminta meminta agar pelaku usaha kecil dan menengah mendaftarkan usahanya ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Surabaya. Agar bisa membantu memasarkan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas. Menurut Eri, selama pandemi Covid-19, banyak masyarakat banting setir menjadi wirausaha. Namun banyak yang tak mendaftarkan usahanya sehingga Pemkot Surabaya kesulitan untuk mendata dan memberikan bantuan. "UMKM seluruh Surabaya itu berapa jumlahnya? Karena setahu saya yang di diseperindag itu yang kita tahu," kata Eri Cahyadi setelah bertemu UMKM Jambangan. Untuk mengatasi kesulitan data tersebut, ketika Eri terpilih menjadi Wali Kota Surabaya maka mantan Kepala Bappeko tersebut akan meminta pengurus RT dan RW mendata pelaku UMKM dan mendaftarnya ke disperindag. Supaya pemkot bisa maksimal membantu dan mengembangkan usaha kecil dan menengah. "Inilah yang harus kita tahu sehingga ada sinergi dengan pemerintah, nanti ke depan dengan pelaku UMKM," tambah Eri. Program Eri ke depannya setelah mengetahui jumlah pasti UMKM yang menjadi kekuatan ekonomi kampung, maka dia akan melihat potensi pasar dan menyeleksi produk pelaku usaha supaya jangan sampai mereka memproduksi barang yang tidak diperlukan pasar. Tapi jika ada UMKM terlanjur membuat produk yang tak diperlukan pasar, maka Pemkot Surabaya akan meminta mengganti produknya dan memberikan pelatihan supaya sesuai keinginan pasar. Intervensi pemkot inilah yang ke depannya berimbas pada penghasilan pelaku usaha agar setara dengan UMK kota. "Sehingga kita bisa tahu betul satu orang di Surabaya ini setiap keluarga pendapatannya berapa, apakah sudah UMK-nya Surabaya atau belum," terang Eri. Intervensi inilah yang dibutuhkan UMKM Surabaya termasuk pengusaha kecil dan menengah wilayah Jambangan, agar bisa membantu meningkatkan pendapatan. "Yang paling penting bagaimana mengemas produknya teman-teman agar layak jual dan meningkatkan pendapatan," ucap perwakilan UMKM Jambangan, Bobbin Nila Prasanta. Lanjutnya, kalau selama ini pendapatannya keluarga cuma dua juta, itu dengan kegiatan produktif di UMKM bisa empat juta atau lima juta rupiah. “Bisa mengurangi angka kemiskinan di wilayah Jambangan," pungkasnya. (lebih…)

Sumber: