Uji Coba Tatap Muka, SMK Telkom Malang Terapkan Prokes Ketat

Uji Coba Tatap Muka, SMK Telkom Malang Terapkan Prokes Ketat

Malang, memorandum.co.id - SMK Telkom Malang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka mulai Senin (2/11/2020). Dalam pelaksanaannya, menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Uji coba hanya diperuntukkan siswa kelas X. Tentunya, dengan jumlah siswa yang terbatas. “Hari ini dilaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka. Bagi siswa kelas X untuk mata pelajaran praktik. Jumlahnya terbatas, hanya 20 siswa dijadikan dua kelas,” terang Waka Kurikulum SMK Telkom Malang Ifa Choirunnisa. Prosesi pembelajaran, lanjut Ifa, diakukan dengan protokol kesehatan. Saat siswa datang, dilakukan pengecekan suhu badan. Selanjutnya cuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker. Siswa juga dihimbau membawa bekal sendiri. “Sudah kita lihat di kelas berjalan cukup lancar. Karena untuk siswa kelas X kan baru dari SLTP, jadi perlu mengetahui untuk pembelajaran praktik dengan tatap muka,” lanjut Ifa. Beberapa ketentuan lain, siswa tersebut adalah yang domisili di Malang. Mengikuti pembelajaran dengan tanpa seragam, yakni pakaian bebas rapi. Mengingat, belum seluruh wilayah diperbolehkan tatap muka. “Setahu kami hanya zona kuning sama hijau. Kalau yang praktik, untuk zona merah dan oranye itu boleh. Untuk durasi pembelajaran hanya tiga jam saja. Dilaksanakan dalam lima hari masuk sekolah,” imbuh Ifa. Ia mengaku, sebelumya telah memberikan surat pernyataan dari orang tua, terkait izin belajar di sekolah. Dari 1.500 lebih siswa, yang boleh dan diizinkan untuk tatap muka hanya 90 orang. Lebih lanjut ia menjelaskan, dari jumlah total siswa, dalam kondisi normal dibagi menjadi 40 rombongan belajar (rombel). Dalam setiap rombel terdiri dari 36-38 siswa. Disinggung kapan memulai pembelajaran normal, namun dirinya belum bisa memastikan, kapan pembelajaran itu bisa bisa berlangsung. Uji coba ini juga dimaksudkan, untuk membantu anak-anak yang kesulitan di praktik, khududabt kelas X. Sementara kelas XI dan XII melalui daring. Salah satu siswi, Intan Dian Rahmawati, siswa kelas 10 TKJ 4 mengaku senang mengikuti pembelajaran tatap muka. “Kebanyakan tidak paham kalau tidak dijelaskan langsung (tatap muka, red),” terang Intan. (edr/fer)

Sumber: