Polres Lamongan Rayakan Maulid Nabi Bersama KH Anwar Zahid
Lamongan, memorandum.co.id - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan secara sederhana namun khidmat oleh Polres Lamongan, Jumat (30/10/2020), dengan menghadirkan KH. Anwar Zahid untuk memberikan serta membagikan ilmu agama kepada seluruh anggota Polres Lamongan, juga seluruh Polsek Jajaran bisa menikmati melalui daring (zoom meeting). Maulid Nabi yang dipusatkan di Gedung Sasana Krida Jagratara ini mengusung tema "Dengan Keteladanan Nabi Besar Muhammad SAW Kita Kuatkan Persaudaraan dan Kepedulian Guna Mewujudkan Kamtibmas Yang Kondusif". Tampak hadir juga Bupati Lamongan, Dandim 0812/Lamongan dan Forkopimda Kabupaten Lamongan. Juga tampak Ketua Cabang Bhayangkari Lamongan, Ayu Harun serta Ketua Persit Cabang XXVII Kodim 0812/Lamongan Tini Sidik Wiyono, Acara diawali penyerahan santunan kepada anak yatim piatu oleh Kapolres Lamongan, AKBP Harun dilanjutkan pembacaan Ayat Kursi dan penampilan Hadrah Polwan Polres Lamongan. Dalam sambutannya, Kapolres mengucapkan syukur Alhamdulillah atas terlaksananya peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertepatan dengan peringatan hari-hari besar nasional pada bulan Oktober ini yaitu Hari Santri, Hari Sumpah Pemuda dan Maulid Nabi Muhammad SAW. "Dengan semangat peringatan Hari Santri, Hari Sumpah Pemuda dapat memberikan manfaat bagi kita, keluarga, institusi dan bangsa Indonesia dengan tetap meneladani Rasulullah," kata Harun. Sementara itu, KH. Anwar Zahid menjelaskan tentang situasi serta kondisi yang sedang marak di media sosial terkait pernyataan dari Presiden Prancis, Imanuel Macron. Anwar Zahid mengimbau supaya ada upaya diplomatik, karena Islam adalah Rahmatan Lil Alamin, Rasulullah adalah sebagai rujukan bagi dunia, baik ucapan dan perbuatan. "Saat ini banyak yang meributkan masalah ibadah tapi lupa melaksanakan ibadah. Urusan apapun sepatutnya mencontoh Rasulullah. Di medsos banyak sekali saling ejek, saling singgung, ujaran kebencian, ini adalah tugas dari Kepolisian supaya tidak terjadi perpecahan antar anak bangsa,” jelasnya. Anwar Zahid juga membeberkan alasan mengapa harus mencontoh Rasulullah. Sebab, katanya, Nabi Muhammad itu manusia tapi bukan umumnya manusia, Nabi Muhammad itu laksana berlian di antara berlian, Manusia yang merasa sebagai manusia, manusia yang bisa mengerti manusia, manusia yang bisa memanusiakan manusia. Nabi Muhammad mampu bermain dalam intelektual Ketuhanan. “Sebagai manusia tidak lepas dari salah dan lupa, hendaknya saling memaafkan, saling mengingatkan karena tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Rasulullah juga memberikan keteladanan untuk selalu menjaga kerukunan," tutupnya.(and/har)
Sumber: