Unik, Polres Tulungagung Ajak Pelanggar Lalu Lintas Salat Gaib

Unik, Polres Tulungagung Ajak Pelanggar Lalu Lintas Salat Gaib

Tulungagung, Memorandum.co.id - Sanksi unik diterapkan oleh Satlantas Polres Tulungagung pada Operasi Zebra Semeru tahun 2020 ini. Seperti pada Selasa (27/10/2020) sore, jika sebelumnya pelanggar lalu lintas langsung ditilang, namun pada hari kedua pelaksanaan Operasi Zebra Semeru pelanggar mendapat pilihan sanksi. Yaitu mengikuti salat gaib bagi korban kecelakaan lalu lintas dan pejuang Covid-19 atau ditilang sesuai jenis pelanggarannya. Kasatlantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno mengatakan, pihaknya sengaja memilih lokasi blackspot di Jalan Raya Ngantru untuk melaksanakan Operasi Zebra Semeru dengan sanksi unik ini. “Kenapa di sini? Karena ini lokasi blackspot dan banyak korban Laka Lantas yang meninggal dunia di jalur ini. Makanya kita gugah empati pelanggar lalu lintas untuk ikut mendoakan dan tidak mengulangi lagi kesalahannya,” ujarnya. Dalam menerapkan sanksi ini, Aris mengaku bekerja sama dengan Thanks Institute, yang bisa memberikan motivasi kepada pelanggar lalu lintas mengenai dampak pelanggaran bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. “Kita bersama dengan Thanks Institute, untuk memberikan motivasi dan menggugah kesadaran pelanggar lalu lintas agar tidak mengulangi kesalahannya,” jelas Aris. Lebih kurang 10 pelanggar lalu lintas memilih untuk menjalankan sanksi ini. Mereka nampak khusyuk mengikuti salat goib yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Tulungagung. Aris berharap, usai menjalani sanksi ini, pelanggar memiliki kesadaran untuk tidak lagi melanggar lalu lintas, walaupun tidak ada operasi zebra semacam ini. Sementara itu, salah satu pelanggar yang menjalani sanksi ini, Lucky Pratama tak bisa menyembunyikan wajah sedihnya selama proses berjalan. Pria asal Cimahi yang terjaring karena STNK kendaraanya bermasalah ini malah mengucapkan terima kasih kepada petugas, karena telah memberinya wawasan dan membuka kesadarannya akan pentingnya tidak melakukan pelanggaran. “Terima kasih pak polisi, atas motivasinya dan membuka kesadaran saya akan pentingnya berlalu lintas yang baik dan benar,” ucapnya. Sebab satu pelanggaran bisa berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas, yang bisa merugikan dirinya sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Sementara itu, Director Thanks Institute Indonesia, Ketut Abid Halimi mengakui penerapan sanksi seperti ini baru pertama kali dilakukan. Dan pihaknya berharap imbas positifnya tidak hanya saat pelanggar kembali ke jalan raya. Sebab motivasi yang diberikan selama menjalani ini proses ini bisa merubah kebiasan buruk pelanggar dalam kesehariannya. “Banyak yang mengikuti terapi kita yang tadinya mau cerai gak jadi cerai. Artinya apa motivasi yang kita berikan tidak hanya berimbas saat mereka ini kembali ke jalan raya saja, tapi juga saat mereka bekerja dan lain-lain,” pungkas Abid. (fir/ mad)

Sumber: