Kelana: Agar Tidak Menimbulkan Masalah, Sampah Harus Dikelola dengan Maksimal
Sidoarjo, memorandum.co.id - Jumlah penduduk Sidoarjo mencapai 2,2 juta jiwa lebih, berpotensi memproduksi sampah rumah tangga sangat tinggi. Pada 2019 tercatat mencapai 2.400 ton per hari dan yang baru mampu dikelola hanya sebesar 600 ton per hari. Sebanyak 1.800 ton sampah rumah tangga sisanya belum dikelola. Menurut Wawan Some, Ketua komunitas Nol Sampah Sidoarjo, kondisi penangan sampah di Kota Delta belum mengalami perubahan yang berarti. "Hingga saat ini pengolahan sampah di Sidoarjo masih bertumpu pada tempat pembuangan akhir (TPA) di Jabon. Jika kondisi ini diteruskan lima tahun lagi TPA itu akan penuh dan menjadi permasalahan baru," ujarnya. Lebih lanjut Wawan menjelaskan, selain daya tampung TPA yang terbatas, pengelolaanya masih dengan cara manual. " Padahal Sidoarjo ini memiliki orang-orang yang berkompeten untuk menangani masalah sampah, contohnya di Puspa Agro, di sana ada pengolahan sampah organik dengan menggunakan belatung, ini harusnya bisa dikembangkan,"tambah Wawan. Wawan Some berharap, Calon Bupati dan Wakil Bupati yang nantinya memimpin Sidoarjo dapat merubah kebiasan masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan cara membuat peraturan daerah agar masyarakat Sidoarjo terlibat aktif dalam mengurangi limbah sampah. Terkait permasalahan lingkungan dan sampah di Sidoarjo, calon Bupati (Cabup) nomor urut 3 Kelana Aprilianto menyatakan permasalahan kebersihan dan lingkungan sudah menjadi salah satu prioritas dalam program kerja Kelana-Astutik. Termasuk persoalan sampah yang belum tertangani dengan baik,akan dicarikan solusi yang tepat dan efisien sehingga mewujudkan Sidoarjo yang indah dan asri. "Kita sudah menyiapkan program kerja terkait persoalan lingkungan. Penanganan sampah akan di lakukan dengan cara maksimal,"tuturnya. Apalagi lanjut Kelana, sampah juga bisa menghasilkan gas yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Pengelolaan sampah secara maksimal tidak hanya bisa mengurangi beban TPA, tetapi bisa untuk kesejahteraan masyarakat,"tukas Kelana. (ags/jok/fer)
Sumber: